Musim gugur, gerimis berangin dingin terjadi hampir setiap pagi di Paris, sedikit sendu ya. Namun di dalam kondisi alam tersebut, Alessandro Dell’Acqua desainer jenama Rochas, tak bermurung hidup, ia penuh percaya diri, menawarkan warna yang paling keras di Paris Fashion Week. Warna-warna primer merah kuning biru berseliweran di runway, menebarkan semangat paling terang, lalu di susul dengan letupan warna kuning dan hijau neon serta turunannya, warna-warna ini berdiri sendiri, dan juga ada yang dipertemukan sebagai pop pairings. Bagi yang tak suka berbalut cerahnya warna, Alessandro ada menyertakan hitam kelam elegan, kemudian yang untuk yang senang glamorama boleh bersiap dengan tawaran keemasan dan hijau metalik.
Dominasi trapeze dress (siluet paling laris tahun ini) mendominasi koleksi Rochas, dibuat sleeveless, berdetail kerutan khas peasant dress, kerutan muncul pada setiap tingkat sambungan bahan, dan juga dari teknik serut pada bagian neckline. Bahan yang digunakan bertekstur crisp dan lembut sehingga, siluet gaun terasa ringan. Selain siluet gala ini, lihat juga seri daywear yang cenderung androgyny, kemeja-kemeja sifon halus bersaku cargo dengan padanan celan-celana longgar ala 80s. Rok-rok selutut multi-layer dan berdetail pleated melengkapi pilian look.
Foto: Guillaume Roujas for NOWFASHION