Kain tenun Ulos dari tanah Batak di Sumatera Utara semakin bersinar terang di ranah fashion Indonesia, setidaknya ada tiga desainer yang berkreasi dengan Ulos di semester kedua tahun ini. Ada Edward Hutabarat yang membuat inovasi dengan menjadikan Ulos sebagai pakaian bernuansa cruise yang elegan, lalu Adrian Gan melipat dan membuat drape Ulos menjadi pakaian yang sangat artistik, kemudian ada Ariy Arka, desainer muda dengan kultur street style, membesut Ulos dalam satu koleksi rancangan yang ditampilkan di ibukota Republik Slovakia, di Eropa Tengah, dalam acara Bratislava Fashion Week. Duta Besar Indonesia untuk Slovakia, Adiyatwidi Adiwoso, menyampaikan kebutuhan untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat Slovakia, tidak hanya melalui seni tari, musik, dan kuliner, namun juga melalui fashion.
Ulos Untuk Selera Global
Untuk koleksi yang ia tampilkan di sini, Ariy Arka tidak membabi buta memakai aneka Ulos, mata artistiknya mengkurasi, memilih Ulos-Ulos yang bernuansa warna sephia, lalu mengolahnya ke dalam gaya street look yang relevan dengan kecenderungan masyarakat berpakaian saat ini. Satu sweater oversized terlihat ‘renyah’ dengan aksen rib band berwarna putih pada ujung lengan dan hemline, lalu pada leher dengan ketebalan yang jitu untuk menghalau suhu dingin di Bratislava. Sweater dikenakan dengan rok midi A-line dengan aksen tulle asimetri di satu sisi. Sweater Ulos ada juga yang ia buat panjang menjadi tunik. Sebagai ornament pelebur Ulos dengan fabric lain yang ia pakai, Ariy membuat tambahan embroidery berteknik lilit pada dada, dan sleeve, di beberapa rancangan. Motif embroidery nya diambil dari ragam hias yang terdapat pada arsitektur rumah adat Batak. Koleksi rancangan Ariy Arka ini terlihat ‘on point’, tidak mengada-ada, tidak drama, berusaha lebur dengan cuaca Slovakia, dengan hasil yang keren berselera global.
Indonesia Fashion Day
Kehadiran Ariy Arka di Bratislava Fashion Week ini berada di dalam hari khusus Slovakia-Indonesia Fashion Day, dihadiri oleh sekitar 500 tamu yang terdiri dari pebisnis dan pejabat tinggi Slovakia, berlangsung di Double Tree Hilton Bratislava. Selain Ariy Arka, acara ini juga menghadirkan lima desainer Indonesia lain, seperti Rudy Chandra yang mengolah Batik South Coastal, Nita Seno Adjie dengan tenun Sumba, Erdan dengan Batik Aceh, Ida Giriz dengan Tapis Lampung, dan Malik Moestaram dengan Batik motif Manonjaya dari Jawa Barat. Dalam kesempatan Bratislava Fashion Week ini, KBRI memberikan hadiah kepada desainer Slovakia, Kristína Bánovská, berupa beasiswa Indonesian Arts and Culture Scholarship yang diorganisir oleh Kementrian Luar Negeri Indonesia.
Foto: Ariy Arka