Tahukah kalian bahwa banyak konsumen fashion yang senang akan pakaian-pakaian dengan bahan bertekstur? Apakah itu tekstur dari tenunan, tekstur dari embroidery, dari beading, dari micro pleats, hingga dari bahan berteknik quilted. Tekstur-tekstur tersebut memancing telapak tangan untuk beraksi, merasakan kehidupan. Satu koleksi terbaru, yang melimpah akan tekstur, lahir dari Irmasari Joedawinata. Ia mempresentasikan koleksi kreatifitasnya ini di Moscow Fashion Week 2024, yang berlangsung pada awal Maret 2024. Perhelatan hasil kolaborasi antara Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Moscow Fashion Week ini perpanjangan dari BRICS+ Fashion Summit di akhir tahun lalu. Darimana cerita tekstur yang diangkat Irma berasal?
Ketika awan turun memeluk tubuh
Koleksi ini merupakan penghormatan Irma kepada aura tenang dari Kawah Putih yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Topografi kawasan ini memang tampak bertekstur alami, yang terbentuk dari letusan Gunung Patuha. Irma kemudian memindahkan tekstur tersebut ke bahan transparan yang ia olah sedemikian rupa menjadi bertekstur penuh patahan dramatis, yang ditambahkan pula dengan aksen bebungaan 3D monokromatik. Geliat tekstur semakin mencuat karena Irma mengkontraskannya dengan bahan-bahan yang halus gemulai seperti organza dan poliester. Konsep semakin kuat karena Irma memilih palet warna alami seperti warna biru, abu-abu, mint, dan pink. Warna-warna ini mewakili warna tanah dan batu yang mengelilingi Kawah Putih. Koleksi berjudul “Kawah Gunung Patuha”, koleksi yang merayakan keindahan alam Jawa Barat, memberikan penghormatan kepada keajaiban alam yang membentuk ekspresi berestetika. Rancangannya sendiri berformasi layer per layer, menghadirkan kesan lapisan embun, juga kepulan awan yang turun memeluk badan. Puitis.
Partisipasi yang modest di Moscow
Moscow Fashion Week tahun ini dihadiri 800 undangan, mempresentasikan kreatifitas yang mengeksplorasi gerakan “modest fashion” dari desainer dari Rusia dan Indonesia. “Brand Indonesia memiliki potensi besar di pasar Rusia karena minat yang semakin meningkat terhadap budaya, kerajinan, dan estetika desain Indonesia. Berpartisipasi dalam Moscow Fashion Week memberikan kesempatan bagi merek Indonesia memamerkan bakat, kreativitas, dan inovasi di panggung internasional. Ini memungkinkan kita mendapatkan ekspos kepada khalayak yang beragam, termasuk pembeli, media, dan penggemar mode, yang dapat mengarah pada pengakuan merek, kolaborasi, dan peluang bisnis lintas batas,” papar Ali Charisma dari Indonesia Fashion Chamber. Irmasari Joedawinata adalah seorang perancang busana yang berbasis di Bandung yang telah bergelut dalam bisnis ritel mode sejak tahun 2003. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung.