Pameran scan.tron.flux oleh seniman dan komponis Ryoji Ikeda menghadirkan eksplorasi digital artistik, memadukan cahaya, suara, dan visual berbasis komputasi data. Pameran berlangsung di dalam kotak hitam yang terdiri dari tiga ruang gelap tempat latar-layar LED memaparkan imajinasi Ryoji dalam seri datamatics. Ini merupakan proyek jangka panjang yang telah berkembang sejak 2006, memadukan format konser audiovisual, instalasi, hingga rilisan cakram padat. Melalui karya ini, Ikeda mengajak penonton untuk menyelami hubungan kompleks antara manusia dan teknologi di era digital.
Teknologi sebagai Ilusi Tak Terlihat
Ikeda memproyeksikan data melalui kombinasi suara dan visual sebagai gambaran atas evolusi teknologi dan dampaknya pada manusia. Terdiri dari tiga sajian; data.tron, berupa layar LED panjang yang ditempel dilangit-langit; data.scan [nº1-9], berupa layar lebar ditempel di dinding; dan data.flux [nº1] ditata seperti susunan penampang-penampang penyangga layar. Semuanya menawarkan perspektif yang mendalam tentang peran teknologi yang tanpa sadar semakin cepat, tersebar luas, dan tak kasat mata. Pameran ini berupaya membongkar “ketakutan” terhadap teknologi dengan menampilkan bagian tersembunyi (back end) dari sistem digital sebagai bagian integral dari pengalaman sehari-hari.
Dimensi Bunyi dan Cahaya yang Matematis
Dengan pendekatan berbasis matematika, Ikeda mengeksplorasi tema-tema seperti angka biner, ketidaksempurnaan teknologi, hingga struktur DNA manusia, ditampilkan di layar yang dominan, membawa diri kita masuk ke rimba belantara data. Kemudian dengarkan permainan bunyi dan tingkah cahaya, yang menyempurnakan ruang kontemplasi tentang bagaimana jika kita menjadi bagian dari data dan teknologi. Sebagai bahan komparasi, mungkin ada pernah membayangkan sebagai tokoh Neo di dalam film The Matrix.
Pengakuan Internasional Ryoji Ikeda
Ryoji Ikeda, seniman asal Jepang yang kini berbasis di Paris dan Kyoto, telah dikenal secara global melalui karyanya yang inovatif. Ia menerima penghargaan seperti Prix Ars Electronica Collide@CERN pada 2014 dan Penghargaan Menteri Pendidikan Jepang untuk Seni Media pada 2020. Dengan pendekatan uniknya, Ikeda terus menjadi figur penting dalam seni digital kontemporer.