Ketika Anda tinggal di ‘hutan’ beton seperti Jakarta – di mana jalanan dipenuhi dengan gedung-gedung tinggi dan keindahan instalasi buatan manusia – hampir tidak mungkin untuk menghentikan diri Anda tenggelam dalam hiruk pikuk perkotaan. Saat kita sedang berjalan di tengah kota, cobalah untuk berhenti sejenak dan mendengarkan dengan seksama, Anda akan terkejut menemukan alam mencoba berkomunikasi dengan Anda. Entah itu burung yang berkicau saat matahari terbit atau desir dedaunan yang berirama, alam memiliki cara paling puitis untuk berbicara dengan kita. Andai saja kita punya waktu untuk berhenti sejenak, menatap, dan mengagumi keindahan alam.
Dalam upaya untuk membangkitkan ikatan yang unik dengan alam, Issey Miyake – dengan wewangian barunya ‘A Drop d’Issey’ – mengundang kita dalam perjalanan untuk menemukan dunia dari perspektif baru. Terinspirasi dari setetes air, Issey Miyake ‘A Drop d’Issey’ hadir hampir 30 tahun setelah merek tersebut meluncurkan wewangian khasnya ‘L’Eau d’Issey’. Sama seperti setetes air yang punya kemampuan untuk mengalir, memperbesar, memantulkan, dan bahkan mengaburkan persepsi Anda (saat melihatnya), perpaduan mempesona ‘A Drop d’Issey’ mendorong Anda untuk memulai perjalanan untuk menemukan keindahan dan puisi yang tersembunyi di alam.
Eksplorasi Aroma
Alam adalah inti dari karya Issey Miyake dan fragrance terbarunya ini menjadi salah satu yang terinspirasi dari alam. Tapi, bagaimana Anda membayangkan aroma dari setetes air? Ahli parfum Ane Ayo membayangkan bunga yang termasuk dalam golongan silent flower, Lilac, untuk menjadi aroma baru Issey Miyake. Bagi Anda yang belum paham, istilah silent flower digunakan untuk bunga yang menolak mengeluarkan aromanya melalui metode ekstraksi tradisional. Ane Ayo menciptakan roma ‘A Drop d’Issey’ dengan memadukan bahan-bahan alami dan sintesis untuk mengeksplorasi keindahan bunga Lilac.
Mengingat inspirasinya untuk ‘A Drop d’Issey,’ Ane Ayo mengatakan bahwa ia ingin mengungkapkan apa yang tidak terlihat dengan mata telanjang, untuk membuat setiap detail wewangian, seolah-olah menyembunyikan kejutan.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah wewangian Issey Miyake, merek ini menciptakan ilusi alam dengan menyibak aroma yang tersembungi dari bunga Lilac dan menghadirkannya dalam sebuah fragrance. Dengan Lilac sebagai aroma utama, komposisi aroma yang dihadirkan oleh Ayo terdiri dari Almond Milk sebagai top notes, Orange Blossom, Rose, sedikit Star Anise, dan Jasmine sebagai middle notes, dan Musk dan Ambrox sebagai base notes.
Botol Bening Minimalis
Kembali ke inspirasi parfum ini yang didapat dari tetesan air, botol kaca yang menjadi wadah dari parfum Issey Miyake ‘A Drop d’Issey’ juga dirancang untuk meniru bentuk setetes air. Sebuah botol kaca bening, bundar, dan pipih, bagai tetesan air yang murni, menjadi selaras dengan filosofi parfum ini.
Saat diletakkan rata, botol transparan dari ‘A Drop d’Issey’ ini akan menjadi seperti kaca pembesar yang dapat memperbesar dan mendistorsi tampilan di sisi lain kaca, persis seperti setetes air.
Botol ini merupakan kreasi dari Todd Bracher, desainer asal Amerika. Ini bukan kali pertama ia menciptakan botol parfum untuk Issey Miyake. Todd Bracher juga pernah merancang beberapa botol parfum Issey Miyake lainnya, seperti Nectar d’Issey.
Parfum Issey Miyake ‘A Drop d’Issey’ kini sudah bisa Anda dapatkan di Departement Store terkemuka di kota besar di Indonesia.