Bagaimana kebiasaan Anda berpakaian ketika liburan? Slordig? Atau Extravaganza? Hm, terserahlah. Tapi coba kita lihat usulan pakaian plesiran dari salah satu label Italia bernama Max Mara.
Max Mara di awal Juni ini memang baru saja menampilkan koleksi Resort 2019, langsung di kota Reggio Emilia, tempat lahirnya label Max Mara di tahun 1951. Busana-busana yang ditampilkan tetap mengutamakan karakter Max Mara, dimana pun Anda berada usahakan selalu terlihat ‘fine’. Kalau pun harus memakai singlet, pakailah singlet yang well-designed, dari bahan silk dengan bagian bahu berteknik twist, aksen sederhana tapi cukup menunjukkan hasil pemikiran desain yang cool.
Palet warna yang dipakai hanya warna hitam, putih, abu-abu, biru ultramarine, dusty peach, dan tentu saja warna camel yang sudah identik Max Mara. Jaket-jaket longgar dalam bentuk boxy dengan teknik tailoring yang mulus, bertemu dengan pantalon atau celana berpipa lebar. Sweater longgar (tapi tampak tidak kedodoran) dipadankan dengan slim midi skirt bertekstur plaits. Ada juga sweater knit semi fit dengan ornament abjad-abjad yang terasosiasikan dengan kata Max Mara. Coat, sebagai salah satu elemen pakaian yang juga sudah menjadi signature Max Mara, juga di besut ulang oleh Ian Griffiths (creative director). Dengan siluet yang sama Ian membelah bagian dalam lengan coat sehingga coat bisa dipakai seperti cape.
Fashion show berlangsung di museum Collezione Maramotti, museum tempat tersimpannya benda-benda seni kontemporer koleksi pribadi Achille Maramotti (dikenal dengan nama pendeknya, Mara). Museum ini awalnya adalah Gedung pabrik dan kantor pusat Max Mara sejak tahun 1958, dan berubah fungsi menjadi museum di tahun 2007.
Foto: dok. Max Mara