Terlalu banyak memori indah dan cerita fashion terlahir di rumah ini, rumah no.31 rue Cambon, bagian paling fashionable di peta Paris. Tahun 1910 Gabrielle Chanel membuka toko topi di ruang selantai di rumah nomor 21, namanya Chanel Modes, usaha ini laris manis berbuah nama harum Chanel sebagai seorang pembuat topi. Banyak pelanggan dan ruang terasa menyempit, membuat Chanel merasa perlu tempat yang lebih luas, dengan uang yang cukup karena bisnis bagus, tahun 1918 Chanel membeli seluruh lantai di rumah nomor 31. Di tempat baru ini Chanel menciptakan konsep modern boutique, tidak hanya menyediakan topi, tapi juga pakaian jadi, pakaian haute couture, perhiasan, parfum pertamanya Chanel No.5, dan merambah ke produk kecantikan. Di rumah inilah wanita-wanita jet set dari Amerika dan Inggris berdatangan, ketagihan dengan gebrakan desain pakaian modern karya Gabrielle Chanel. Di lantai dasar ada tangga spiral menuju lantai atas, dindingnya dilapisi blok kaca vertikal gaya Art Deco, tempat para tamu di bawah melihat refleksi para model yang hendak turun selangkah demi selangkah mengenakan rancangan terbaru, dan tempat Chabel mengintip reaksi tamu-tamunya dari atas.
Fokus Pada Keindahan Ciptaan Gabrielle Chanel
Bulan Agustus tahun ini legenda rumah Gabrielle Chanel kembali terkuak karena Virginie Viard, creative director Chanel, membuat koleksi Chanel Métiers d’art 19/20 yang khusus didedikasikan untuk kemilau rumah bersejarah Paris – 31 rue Cambon. Koleksi ini membuktikan bahwa Virginie semakin solid dan elegan menciptakan baju-baju Chanel (tak secuil pun sibuk-sibuk twist design khas Karl Lagerfeld), pakaian adalah pakaian, detail yang diciptakan pun untuk menyempurnakan pakaian. Desain Virginie bertumpu pada Chanel jacket, siluet lengan super slim, jumpsuit berpipa lebar yang berasal dari siluet celana panjang Gabrielle yang legendaris. Taburan bordir dari House of Lesage dibuat padat dan tetap halus di atas gaun satin crêpe yang lembut atau di atas tweed coat yang tebal, disela-sela bordir disematkan pita, mutiara, sequin, dan ornament-ornamen keemasan. Aksen 3D seperti susunan bunga dan feather dikerjakan oleh Lemarié, pengrajin ini mengimbuhkan bebungaan pada logo double C, dan menutupi cape dengan feather. Warna fokus pada pilihan hitam, putih, dan keemasan.
Foto: Chanel