Rumah mode Valentino di bawah creative director Pierpolo Piccioli semakin seru dengan usaha-usaha untuk membuat fashion lebih realistis, lebih berada di dalam kehidupan nyata, namun uniknya kaliber high-fashion yang diemban terjaga tetap berada di antara bintang gemintang. Koleksi ready-to-wear kali ini diperagakan di satu pasar beratap, berdinding kaca, seluas 6.500 meter per segi di 3rd Arrondissement Paris, namanya Carreau du Temple. Tamu-tamu duduk di dalam bangunan dan juga di teras-teras seluruh café yang berjejer di hadapan Carreau du Temple, mereka bagaikan pengunjung café sehari-hari. 96 orang model berjalan mengitari tamu, lalu melangkah ke luar pasar untuk melenggang di jalanan basah lepas hujan, depan café-café. Sangat nyata. Rancangannya sendiri juga berbasis pada kenyataan, misalnya pola kemeja yang dikembangkan bentuknya, dari mulai cape hingga grand overcoat (bagian dalam lengan kemeja tidak disambungkan, dibiarkan melambai bagai kelepak penutup lengan). Konsep mini-maxi dimainkan Piccioli dengan tegas, misalnya dengan pertemuan rok yang ketat mini dengan kemeja transparan yang oversized, ada juga celana pendek dan bandeau top dipasangkan dengan overcoat besar bermotif kulit harimau. Siluet maxi yang melambai-lambai ketika model berjalan cepat, tidak mengubah mood desain karena teknik tailoring yang mantap, dengan hasil akhirnya yang memancarkan couture value, apalagi karena banyaknya penggunaan bahan taffeta (bahan yang identik dengan gaun-gaun couture). Kemudian, Piccioli juga bernostalgia dengan gaun-gaun malam dari arsip kejayaan Valentino yang simpel elegan.
Foto: Courtesy of Valentino