

Di tengah lanskap urban Singapura yang serba modern, Cartier menggelar oase liar dalam bentuk perhiasan ‘Nature Sauvage’. Ini merupakan koleksi high jewelry terbarunya yang diluncurkan April 2025 lalu. Peluncuran pameran ini dirancang sebagai pengalaman multisensori. Sehingga, para undangan bisa lebih dekat dengan alam liar. Melalui suasana immersive yang membuat para undangan merasa seperti sedang menyelinap ke dalam semak belantara (yang glam, tentu saja).




Bukan Cartier namanya kalau tidak bermain simbolisasi. Koleksi ini banyak menampilkan figur binatang, mulai dari zebra, harimau, kura-kura, hingga flamingo. Namun, tampilan figur binatang ini bukan ditunjukkan dalam cara yang literal. Hewan-hewan ini diinterpretasi ulang dengan pendekatan geometrik melalui teknik khas Cartier. Maka dari itu, hasil dari masing-masing desain ini menjadi karya seperti potongan puzzle yang kompleks, tetapi stunning dan wearable. Salah satu yang menarik pandangan mata terdapat di kalung Panthère Canopée Necklace berbahan emas putih. Kalung ini menampilkan perpaduan batu safir Ceylon 26.53 karat, oniks, zamrud, dan berlian. Dirancang dalam geometrik nuansa rimba imajiner, kalung ini perlihatkan siluet panther gagah yang menjaga batu safir.
Terdapat dialog khas Cartier terhadap desain yang rapi, mulai dari pemilihan batu, struktur, hingga teknik pemasangan yang arsitektural. Menariknya, koleksi ini juga memerlihatkan Cartier yang semakin gemar bermain dengan bentuk asimetris. Hal ini menjadi sesuatu yang terasa lebih kontemporer.
Acara peluncurannya memiliki sesi ‘discovery’ yaitu ketika para tamu mengenal lebih dekat craftsmanship di balik koleksi ini. Dilengkapi dengan presentasi dari desainer dan gemologist Cartier.