Sebagai pelopor industri perhotelan yang keberlanjutan, Alila Villas Uluwatu selalu menyelaraskan antara nilai dasar dengan penghapusan limbah dan polusi, yang merupakan prinsip awal dari ekonomi sirkular. Namun, sejak 2019, resor ini telah menerapkan dua prinsip ekonomi sirkular lainnya secara proaktif, yaitu: mengedarkan produk dan bahan dengan nilai tertinggi, dan meregenerasi alam. Resor ini telah mampu menutup siklus sebagian besar material yang belum dapat dicegah menjadi sampah dengan menjadikannya sebagai barang bernilai lainnya melalui Sustainability Lab yang dibangun sebagai perwujudan komitmen bebas sampah. Di Sustainability Lab, botol kaca bekas diolah menjadi benda bernilai baru. Botol-botol tersebut didaur ulang menjadi gelas minum yang dapat digunakan di restoran Indonesia The Warung, untuk pemakaian di dalam resor, serta dijual sebagai hadiah di butik Alila. Sebagian juga diubah menjadi tempat lilin yang mendekorasi acara-acara khusus, mengubah momen menjadi pengalaman yang tak terlupakan. Selain itu, Styrofoam dan lapisan plastik dari sandal tamu yang disediakan di dalam kamar, didaur ulang menjadi material halus untuk mengisi bean bag di area istirahat staf dan untuk properti Alila lainnya di Bali.
Pick and Swap Shop
Sampah juga dapat diolah menjadi barang bernilai lainnya, dengan cara dijual kembali ke perusahaan daur ulang atau dikembalikan ke pemasok, hal ini dilakukan untuk membantu menjaga bahan dan sumber daya yang ada selama mungkin sambil menghemat biaya. Material lainnya yang masih bisa digunakan akan dikembalikan ke dalam siklus daur ulang melalui “Pick and Swap Shop”, fasilitas terbaru di dalam Sustainability Lab di mana staf dapat membawa pulang barang-barang yang tidak dalam kondisi sempurna untuk para tamu, tetapi masih dapat berfungsi dengan baik, seperti tas pantai, topi pantai, sandal , dan gantungan baju.
Limbah adalah peluang menjadi nilai baru
Alila Villas Uluwatu juga berkolaborasi dengan yayasan atau perusahaan lain yang dapat membantu proses daur ulang. Misalnya, puntung rokok yang dijadikan furnitur berkat kepiawaian Parongpong Recycling Waste Lab. Ban buggy diproses menjadi tatakan gelas di Sunset Cabana Bar serta sandal yang dibuat oleh Indosole, perusahaan alas kaki yang sangat bertanggung jawab terhadap lingkungan. Dan payung bekas dirubah menjadi tas jinjing berkat kreativitas tim kami dan dedikasi ibu-ibu dibawah naungan yayasan Mountain Mamas. Yang terakhir, resor membuat kompos sendiri dari limbah tanaman yang digunakan untuk meregenerasi tanah di kebun cabai organik dan taman di area resor seluas 14 hektar. Di Alila Villas Uluwatu, tidak ada yang sia-sia. Setiap barang yang berpotensi menjadi limbah merupakan peluang untuk menciptakan nilai baru dan meninggalkan dampak positif yang bertahan lama – membantu menjaga kebersihan sawah, pantai, hutan, sungai, dan lautan Bali serta memajukan pariwisata regeneratif untuk manfaat jangka panjang bagi masyarakat, komunitas, lingkungan dan planet bumi.
Tentang Alila Villas Uluwatu
Terletak di dataran tinggi dengan tebing yang menjorok ke laut, Alila Villas Uluwatu menyediakan pemandangan indah yang memanjakan mata. Temukan kembali pengalaman relaksasi dalam kenyamanan ruang yang tak tertandingi di setiap vila mewah kami di Bali. Dirancang oleh firma arsitektur pemenang penghargaan dan berdiri selaras dengan alam sekitarnya, Alila Villas Uluwatu telah menganut prinsip-prinsip environmentally sustainable design (ESD) dan merupakan resor pertama di Indonesia yang menerima sertifikasi tingkat tertinggi dari EarthCheck sebagai Best Practice Building Planning and Design (BPDS).
“Dalam siklus ekonomi saat ini, kita mengambil bahan dari alam, mengolahnya menjadi produk, dan akhirnya dibuang sebagai limbah – prosesnya linier. Sebaliknya, dalam ekonomi sirkular, kita menghentikan produksi limbah sejak awal.”
The Ellen Macarthur Foundation, the world’s leading circular economy network