Menabrakkan dua inspirasi ke dalam satu format adalah salah satu formula unggul di dalam strategi fashion (dalam bidang lain juga sih), hasil akhirnya selalu menyenangkan untuk dibahas. Seperti koleksi terbaru Proenza Schouler spring 2020 NYFW, karya hybrid dari persilangan inspirasi gaya tahun 80an berupa suit berbahu lebar dan inspirasi Grecian drape seperti detail pakaian dewi-dewi Yunani. Hasilnya seperti apa? Seru lah. Seperti Greek Goddess yang muncul di era kejayaan Duran-Duran, lalu berlanjut ke kehidupan modern saat ini. Jenama Proenza Schouler bisa membuatnya sangat relevan dengan kehidupan modern saat ini, kehidupan yang membutuhkan pakaian yang mudah, longgar, respectful, berkelas, dan tersematkan unsur sporty.
Celana Hybrid Gemas
Dua sumber inspirasi tersebut membawa dua teknik pembuatan yang berbeda, teknik tailoring dan teknik drapery, pertemuannya tentu menggemaskan, antara tegas dan fluid. Oh, duet Jack McCollough dan Lazaro Hernandez untuk jenama Proenza Shouler ini sungguh smart dalam mebuat hybrid ini. Aspek Grecian drape tidak diterjemahkan menjadi gaun-gaun seperti di patung dewi Yunani, melainkan disederhanakan, misalnya menjadi bra tank top dengan unsur drapery asimetri, bergelayut pendek bagai disampirkan di bra tank top. Gaya menyampirkan bahan ini mereka terapkan juga di elemen celana panjang, satu sisi celana dibuat melebar lalu disampir kan ke dalam pinggang, celana dibuat berteknik tailoring, namun detailnya nge-drape! Gemas. Presentasi Proenza Schouler di New York Fashion Week kali ini menandakan kembalinya jenama ini setelah musim sebelumnya mereka berpresentasi di kota Paris.
Foto: Guillaume Roujas for NOWFASHION