Master perfumer andalan Louis Vuitton, Jacques Cavallier Belletrud, kembali berkreasi dengan memindahkan kota Los Angeles ke dalam ujud wewangian, ia terjemahkan gemerlap LA dari senja hingga fajar ke dalam sebotol parfum cologne yang di beri nama City Of Stars (setelah sebelumnya ia dan Louis Vuitton melangsir parfum Afternoon Swim, California Dream, dan On the Beach). Seperti tipikal koleksi parfum Louis Vuitton yang selalu khas daytime, kali ini Louis Vuitton beranjak ke wewangian yang lebih ke suasana elegan, kala bintang-bintang berkelip, seperti suasana malam di Los Angeles. City Of Stars adalah langkah demi langkah Jacques menemukan aroma yang paling deep, dari mulai keharuman fruity mist hingga aroma bebungaan, semuanya terkesan lebih sensual. “It’s a more extroverted eau than its predecessors,” ujar Jacques menggaris bawahi City Of Stars.
City Of Stars, gairah optimisme Los Angeles
“City Of Stars sangat terfokus pada suasana malam yang berkilauan di Los Angeles ketika matahari terbenam tanda mulainya kemeriahan lampu-lampu kota dan lampu sorot yang melintasi langit. Malam yang cerah. Wewangian berasal dari ledakan kuintet jeruk: blood orange, lemon, red mandarin, bergamot, dan jeruk nipis. Paduan ini menghasilkan pancaran aroma yang berbeda-beda, spontan dalam melodi yang berputar membelai indra penciuman. “I wanted to work specifically with the flesh of blood orange, the heart of this generous perfume, which has a very particular fruitiness, a truly delicious and optimistic fleshy note,” ujar Jacques. Semua jeruk yang digunalan berasal dari Sisilia dan Calabria — mereka memiliki esensi yang menggairahkan, daerah yang bermandikan sinar matahari. Aroma jeruk yang mampu menyemangati malam, menciptakan paradoks antara bayangan dan cahaya, seperti suasana intense yang ditenangkan oleh selubung bunga Tiare, aroma lembut monoi. Esensi kayu cendana dan belaian bubuk musk memberikan paduan canggih pada parfum ini.