Jenama Proenza Schouler tengah berada di persimpangan besar setelah ditinggal dua pendirinya, Jack McCollough dan Lazaro Hernandez, hanya beberapa minggu sebelum New York Fashion Week. Absennya mereka dari runway menciptakan spekulasi, terutama soal kemungkinan keduanya bergabung dengan rumah mode Eropa. Sementara itu, di bawah arahan CEO baru, Shira Suveyke Snyder, dan kepala studio desain Lisa Muscatel, koleksi Fall/Winter 2025-2026 tetap diluncurkan lewat showroom walk-through dan lookbook di Manitoga/The Russel Wright Design Center—pilihan yang menandakan pendekatan lebih tenang dan introspektif.
Proenza Schouler lebih minimal tetapi longgar
Di sisi lain, koleksi ini terasa lebih minimal dalam gaun statement dibanding musim sebelumnya. Namun ada karakter baru yang muncul, koleksi serba oversized di sana sini, satu-dua potong tetap menarik karena timeless, seperti dress dua potong chartreuse dengan pleats khas dan rantai emas, serta gaun merah beraksen hardware metalik. Pertanyaan besarnya: apakah Proenza Schouler akan kembali ke runway pada September nanti? Suveyke Snyder mengisyaratkan pencarian direktur kreatif baru dengan visi kuat terhadap craftsmanship dan luxury fabrics. Masa depan label ini masih misterius, tapi satu yang pasti—arah barunya layak diantisipasi.
