Ini adalah pertama kali fashion show Fendi men dilakukan di luar ruang, di sebuah taman. Dan diadakan pada pagi hari, pukul 10 pagi waktu Milan hari ini, 17 Juni 2019. Ini diluar kebiasaan seperti musim-musim sebelumnya yang selalu diadakan di venue show Fendi. Ada apa ya?
Silvia Fenturini Fendi, sebagai kreatif direktur mungkin ingin keluar dari zona nyaman atau ingin segera “move on” setelah kehilangan sahabatnya yang membantu ide-ide kreatif di Fendi, Karl Lagerfeld. Yang jelas, koleksi kali ini lebih bertema outdoor dari koleksi-koleksi sebelumnya yang lebih tailoring dan polished.
Fashion show diadakan di sebuah taman di tengah kota Milan, dengan pohon-pohon yang rindang, suara riak air sungai dan kicauan burung. Sementara matahari pagi bersinar dengan cerahnya. Ini adalah situasi dan lokasi yang sangat cocok dengan koleksi musim semi/ panas. Koleksi yang juga menggandeng sutradara film Italy, Luca Guadagnino, yang menyutradarai film Call Me Your Name yang sangat stylish dan fashionable, berkontribusi untuk motif grafis kotak-kotak yang seperti dilukis dengan cat air dan motif cut out pada kardigan dan tote bag, yang menyerupai anyaman keranjang bambu. Mungkin ide show di taman ini merupakan ide Luca.
Kolekso pertama yang keluar adalah jumpsuit hijau olive persis hijau tentara, lengkap dengan boots dan sarung tangan. Model membawa tas yang mirip keranjang dengan motif garis-garis Fendi klasik dan bucket hat. Total mirip seperti tukang kebun. Dan ternyata benar, koleksi ini adalah tentang gardening. Mungkin ini yang menjadi key look untuk koleksi selanjutnya.
Look selanjutnya dan seterusnya warna hijau tampil gradual dengan hijau mint, hijau pistachio, biru denim, krem, khaki, kuning, coklat, hitam dan motif abstrak zig-zag dalam palet warna hijau dan kuning. Motif garfis bunga, kotak-kotak serta kotak-kotak karya Luca dan motif garis Fendi klasik kembali lagi dalam koleksi ini.
Outerwear dan teknik tumpuk tapi ringan banyak diaplikasikan disini. Rompi, kardigan, blouson, parka, sweater dan trench coat dibuat dengan potongan se-rileks mungkin dan loose. Jaket panjang tanpa lengan dan poncho, setiap look kental menunjukan kegiatan luar ruang. Begitu juga dengan stelan jas, bagian bahu diberi padding yang sangat tipis sehingga terlihat tanpa padding, dengan potongan yang juga rileks, termasuk celana panjang dan celana pendek. Semua dibuat dalam kombinasi bahan katun, poplin, kulit dan wool serta vinyl untuk trench coat.
Untuk tas, trend body bag yang mengadopsi tas pinggang sepertinya sudah berakhir. Tas sandang yang kini menggantinya, walau dipakai dengan cara yang sama seperti body bag, tas body bag ini menjadi lebih tipis dan berstruktur dengan strap tipis yang sebenarnya bisa dipakai dengan cara disandang di bahu. Jadi kalau tali dilepas, tas berubah fungsi menjadi clutch bag. Tas Peekabo pria yang besar, ransel dan tote bag.
Foto: Cameramoda