Salah satu langkah unggul dalam menjalankan sebuah jenama fashion adalah, selalu mengembangkan kreatifitas yang berpijak pada sumber ide yang konsisten. Seperti Vivienne Westwood dengan Brit Punk nya, Thom Browne dengan suit dan tailoring nya, atau Dolce & Gabbana dengan kultur Sicilia nya. Di Indonesia ada Ria Miranda yang telah satu dekade berkreasi dengan budaya Minangkabau, yang ia sebut sebagai Minang Heritage. Ria Miranda yang berdarah Minang, dengan mudah memetik segala ide dari kultur akar budayanya sendiri ini dan menbarkannya dalam karya fashion untuk seluruh Indonesia. “Karya-karya saya selalu lekat dengan budaya Minang. Sebab Minang dengan keelokan budaya dan tradisinya selalu punya cerita. Bahkan ukiran pada Rumah Gadang pun punya makna yang menginspirasi koleksi saya tahun ini,” kata Ria Miranda. Koleksi Minang pertama kali dipersembahkan Ria pada tahun 2012 di Jakarta Fashion Week, lalu dengan berjalannya waktu, tahun demi tahun, Ria tetap konsisten menggali kultur Sumatera Barat yang tak habis-habisnya.
Khasanah dan kekayaan budaya Minang sebagai dasar konsep kreatif
Setelah sepuluh tahun perjalanan koleksi Minang Heritage, tahun ini Ria Miranda menggelar pameran di Atrium Pondok Indah Mall Jakarta Selatan. Pameran diberi judul “RiaMiranda Minang Dekade Legacy Onward”, dipersembahkan sebagai bentuk rasa syukur dan tanda kasih untuk keluarga dan komunitas setia yang telah mendukung perjalanan jenamaRiaMiranda sampai sejauh ini. Kemudian, di koleksi yang ke 10 tahun ini, Minang Heritage hadir dengan konsep yang berbeda dari sembilan tahun sebelumnya. Koleksi dirangkum dari rupa ukiran Rumah Gadang, dengan detail ukiran kayu yang melingkari pada dindingnya, seperti Daun Puluik-Puluik, Tupai Managun, Caraso Kanso, Singo Mandongkak Jo Takuak Kacang Goreang, Siriah Gadang, dan Bunga Panca Matahari Jo Rantak Malam. Selain mengangkat motifdari objek yang berbeda, koleksi Minang tahun ini juga berbeda dari segi cutting, proporsi, dan tone color. Ukiran yang diambil dari Rumah Gadang memiliki gaya tradisional yang didesain menjadi lebih modern. Koleksi terbaru RiaMiranda menampilkan siluet A-Line, detail pleats, embroidery, payet, dan printed fabric. Ria menjelaskan bahwa ukiran Minangkabau berpilarkan pada Alam Takambang Jadi Guru yang dipadukan dengan filosofi tradisional Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Filosofi yang membawa agama sebagai dasar kehidupan masyarakat Minang tersebut, dibalut menjadi siluet A-Line dan H-Line serta detail pleats, embroidery, beads, dan printed fabric. Permainan warna earth tone pun melengkapi karya yang akan hadir dalam koleksi RiaMiranda Reguler dan Signature.
Pameran dan serangkaian aktivitas fashion
“Inisiasi perayaan 10 tahun ini menandakan inovasi dan eksplorasi warisan budaya Minang tidak akan habis selain tenun Songket. Nama dan motif Minang Heritage juga telah terdaftar oleh HKI (Hak Kekayaan Intelektual) sebagai bentuk keseriusan kami sehingga dapat diteruskan dengan ragam inspirasi yang semakin kaya dan sarat akan makna kebaikan,” ungkap Yaya Wulandari, Chief Commercial Officer dari brand RiaMiranda. Pameran akan diadakan di gerai RiaMiranda Pondok Indah Mall 2 pada tanggal 13 – 19 Februari 2023. Selain memamerkan koleksi terbaru RiaMiranda, rangkaian acara Minang Dekade pada tanggal 15 – 19 Februari 2023 terdiri dari beberapa aktivitas-aktivitas seperti Workshop by Ngebenang, Workshop by Rumah Atsiri, Beauty Demo by Somethinc dan Styling Session with Sarah Sofyan, dan Creating Creative Content with Hijabers Community and Fashion Show.