Bagi sebagian orang Indonesia, mungkin penulis Truman Capote dikenal dengan karyanya yang berjudul ‘Breakfast at Tiffany’s’ (1958) dan ‘In Cold Blood’ (1965), dua karya tulis tersebut memang merupakan karya yang membuat namanya tampil mengglobal. Namun bukan kedua buku tersebut yang menjadi sumber inspirasi rumah mode Max Mara, melainkan satu buku berjudul ‘Local Color’, berupa kumpulan esai perjalanan dan petualangan Capote di Amerika dan Eropa, buku ini diterbitkan tahun 1950, jauh sebelum Capote tenar. Salah satu lokasi tempat Capote berlabuh adalah Isola Ischia, satu pulau kecil di lingkar luar teluk Naples, Italia. Capote menghabiskan waktu empat bulan di tempat ini, menceritakan betapa tempat ini adalah tujuan kaum jet set menikmati mewahnya waktu, mengalami kesenangan yang indah. Pulau ini memang arena ‘fashionable society’ sejak tahun 1950an. Ian Griffiths, creative director Max Mara, menjadikan ‘Local Color’ sebagai landasan ide dan judul untuk koleksi resort 2022 Max Mara, dengan tujuan menciptakan level elegan yang terjaga kemana pun Anda berpetualang.
Pasca Liburan Bisalah Dibawa Berbisnis
Rancangan yang dipersiapkan Ian dibuat serba longgar dan lega, dibuat dengan teknik tailoring khas Max Mara yang prima, teknik inilah yang sebenarnya memancarkan sikap elegan yang tak pudar. Sepotong kaftan tampak super chic berkat teknik tailoring, lengan kaftan digulung sesiku layaknya kemeja, dua saku besar bertutup di depan badan berkesan urban, belahan kaftan yang cukup tinggi tidak akan berkibar random karena penggunaan bahan dan finishing yang solid. Outer oversized tanpa lengan berpola jas terlihat multi fungsi, yah setidaknya setelah liburan bisalah dipakai zoom meeting urusan business deal. Warna-warna yang dipilih bakal bisa tahan lama menjelajah waktu, mereka adalah hitam, putih, aneka gradasi krem, dan fuchsia. Ia juga menyertakan pilihan motif floral yang lembut dan ceria.
Foto: Max Mara