Yang membuat budaya Eropa begitu dihargai di seluruh dunia adalah karena umur budayanya yang sangat tua. Yang mana salah satunya adalah fashion. Dan untuk yang satu ini pasti saja, negara Prancis berada di posisi teratas dalam segala hal berbau fashion. Jeanne Lanvin, salah satu desainer Prancis yang menggoreskan sejarah fashion modern di awal abad 20, dengan kontribusinya pada desain flapper dress yang lebih ber-volume, drappery dan permainan emblishment.
Logo The Mother & The Child pada Lanvin, adalah logo bersejarah yang memiliki cerita. Tercipta dari wujud betapa besar cinta Jeanne Lanvin pada anak tunggalnya, Marguerita. Yang juga menjadi muse bagi Jeanne. Karena Jeanne sering membuat sendiri pakaian untuk anaknya yang sering terlihat chic, maka darisini, perlahan brand ini lahir. Setiap mereka berdua memakai pakaian yang sama, maka orang-orang bertanya dimana mendapatkan pakaian tersebut.
Di tangan Bruno Sialelli, direktur keratif Lanvin saat ini, semua kode-kode Jeanne Lanvin tersebut dibuat lagi dengan nafas yang lebih modern. Misalnya dari logo mother & child dengan gaun panjang bervolume hingga bentuk logo tersebut yang kini lebih terekspos sebagai hardware pada tas, buckle Ikat pingang dan motif pada pakaian. Selain itu, Bruno juga mengintepretasi kembali head-gear atau hiasan kepala bergaya 20-an menjadi lebih modern.
Ini adalah bukti bahwa fashion selalu berputar, baik cepat atau lambat ia akan kembali lagi. Namun dengan kreatifitas dan wujud yang berbeda. Dan ini merupakan bukti dari kemajuan sebuah budaya dimana setiap orang bukan hanya karena ingin terlihat indah dalam berpakaian, tapi sebagai bentuk penghargaan serta menjadi bagian dari sejarah budaya.
Foto dok. Lanvin