Tourist vs Purist. Kalimat yang paling banyak muncul pada video presentasi koleksi pria Louis Vuitton fall/ winter 2020/ 2021 karya direktur artistik Virgil Abloh. Video yang ditayangkan streaming tadi malam, 21 Januari 2021 ini, adalah tentang persilangan kultur, cita-cita masa kecil bocah pria dan travel, pastinya.
Sebanyak 36 slide press release yang saya terima dari Louis Vuitton, berisi cerita semua inspirasi koleksi ini. Bagaimana Virgil Abloh mengintepretasi karakter profesi setiap cita-cita saat kita kecil. Yang mana ini semua jauh dari karakter stereotype profesi tersebut. Abloh menciptakan sendiri, bagaiamana setiap profesi ini berpenampilan. Ini adalah versi Virgil Abloh yang diwujudkannya dalam koleksi Louis Vuitton fall/ winter 2020/ 2021.
Secara koleksi, yang paling mencuri perhatian adalah material miror glossy finishing yang digunakan Abloh disini. Dulu, material ini pertama kali dibuat oleh Marc Jacobs untuk koleksi fall/ winter 2006/ 2007. Abloh mengolahnya menjadi over coat dan tote bag. Kemudian Keepall dengan yang di extension menjadi bentuk pesawat terbang, atau ditambah dengan tulisan Torust vs Purist dan Louis Vuitton dengan font besar dan stand out. Kemudian ada topi-topi vedora lebar dengan bentuk crown yang rusak serta topi cowboy (dan sepatu lars cowboy). Koleksi ini adalah koleksi yang disconnected, tidak berhubungan satu look dengan look yang lainnya.
Untuk Abloh, dengan hasil akhir yang terlihat pada koleksi ini, pada prosesnya ia ingin menunjukan kompleksitas. Kehidupan yang tidak mudah, streotype yang sudah menjadi template di society, serta cross kultur berbagai budaya hingga melahirkan satu kultur baru.
Foto dok. Louis Vuitton