Era speakeasy bar telah lama pudar, namun sensasi dan nilai-nilai yang disematkan olehnya tetap abadi sepanjang masa.
Nuansa inilah yang coba ditawarkan oleh Bau-Haus 1933, sebuah bar di bawah Syah Establishment yang mempersembahkan bar berkonsep unik khusus untuk para bootleggers dan speakeasies urban di Jakarta.
Secara literal Bau-Haus sendiri berarti house of construction, Bau: Kontruksi dan Haus: Rumah dalam bahasa Jerman. Terinspirasi dari perkembangan bar berbagai era seperti Victorian, European, industrial, vintage, hingga era klasik, mulai dari 1920 hingga 1933. Bar yang terdapat di East Building Mega Kuningan ini memiliki desain unik dan nyaman dengan sajian minuman dan makanan bercitarasa tinggi.
Lihat saja pintu masuk bergaya era Victoria seakan menuntun Anda untuk masuk dan menikmati segelas minuman signature sambil bersantai di sofa kulit dan chandelier bergaya art deco yang unik. Tampilan meja kayu yang gelap dan kursi dengan partisi yang terdapat di Bau-Haus menciptakan nuansa private dan nyaman sekaligus menonjolan sisi kemewahan. Membuat Anda rela menghabiskan waktu lama di dalamnya.
Khusus untuk momen istimewa Anda, mixologist wanita dari Bau-Haus yakni Trisna Albona menyiapkan signature drink khusus bertajuk Haus No. 1. Berbahan dasar cognac yang dikaramelisasi, cherry brandy dan aromatic ume choya dengan sentuhan chocolate bitters, minuman yang disediakan dengan cara diaduk dan disajikan dengan es ini terlihat sederhana namun memiliki efek yang kuat, tenang tapi menghanyutkan. Tampilan dan warnanya simple, maskulin, earthy dengan nuansa woody brown. Sentuhan jingga dari kulit jeruk serta pilihan gelas mampu memberikan kesan vintage yang merepresentasikan Bauhaus 1933 secara sempurna.
Photo courtesy of Culinary Bonanza