Ketika Beyonce Knowles telat hadir di malam penghargaan 77th Golden Globe, ia dan Jay Z tidak mengikuti seremoni red carpet, namun foto-foto mereka viral mengalahkan popularitas semua artis-artis lain yang hadir, tentu gaun yang dipakai Beyonce saat itu terbawa ‘tenar’ meroket. Gaun tersebut dari rumah mode Schiaparelli di Paris, rumah mode yang terus bertahan di belakang pamor rumah mode Dior, Givenchy dan Valentino. Lewat aksi grand entrance Beyonce dua minggu lalu di The Beverly Hilton California ini, rumah mode Schiaparelli bisa dikatakan saat ini sama pamornya dengan rumah mode lain di Paris. Hal ini tak lepas dari creative director baru Schiaparelli, Daniel Roseberry, yang baru bergabung di rumah mode ini tahun lalu di musim fall couture. Daniel memiliki pengalaman 10 tahun kerja di jenama Thom Browne di New York, mengulik segala macam gaya tailoring untuk fashion.
Ke’diva’an Seseorang
DNA tailoring dari tempat bekerja Daniel sebelumnya tentu mewarnai kreatifitas Daniel untuk Schiaparelli. DNA tersebut menjelma ke aneka suit, juga jaket-jaket boxy era tahun 80an yang dihadirkan realistis berhiaskan bros-bros emas bergelantungan. Garis bahu tentu melebar besar, dan diterapkan juga pada gaun-gaun selain jaket, misalnya slouchy shirtdress satin hitam yang effortless styling, dan juga gaun hitam berlengan peasant berdetail drapery. Daniel juga menciptakan LBD dengan separuh bagiannya tertutup permainan drapery yang berjuntai seperti tanpa rencana namun kita tahu bahwa drapery tersebut bersiluet separuh busana. Trend side-swipe dieksekusi maksimal, dipertegas dengan penggunaan multi warna yang tersampirkan ke satu sisi badan. Kegemaran Daniel bermain puff bagai awan-awan pembingkai wajah dan kepala, tetap ia hadirkan, elemen ini bagai penentu ke’diva’an seseorang, diva hanya memandang orang yang di depannya saja, tak ada waktu untuk yang di kanan kiri dan belakang, kecuali harus memutarkan arah badan.
Foto: Alessandro Viero / Gorunway.com