Ada sore-sore tertentu dalam hidup yang rasanya begitu sempurna, hingga sulit untuk tidak menuliskannya. Salah satunya adalah sore ketika saya melangkahkan kaki ke dalam dunia rasa dan keindahan di Cédric Grolet Singapore, sebuah pâtisserie yang telah lama saya impikan untuk kunjungi sejak pembukaannya di COMO Orchard, Singapura. Hari itu, saya tidak hanya datang untuk menikmati hidangan Afternoon Tea, tetapi juga menghadiri acara book signing yang spesial, di mana sang maestro pastry dunia, Cédric Grolet, hadir secara langsung dan membubuhkan tanda tangan serta pesan personal dalam buku resepnya, “Cédric Grolet Fruit: The Art of Pastry”—untuk saya.

Perasaan hangat mulai tumbuh sejak awal saya memasuki butik pâtisserie ini. Suasana elegan berbalut interior monokromatik rancangan Paola Navone langsung menyambut, dengan dinding berhias motif buah dan bunga yang menjadi elemen ikonik dalam karya-karya Grolet. Jendela-jendela tinggi dari lantai ke langit-langit membawa cahaya alami masuk dan memantul di atas meja-meja marmer, membuat suasana terasa lembut, tenang, dan sangat personal. Ini bukan sekadar tempat menikmati dessert, ini adalah tempat merayakan karya seni yang bisa dimakan.
Menyicip Keajaiban Rasa: Afternoon Tea dari Imajinasi Seorang Maestro
Satu per satu, hidangan Afternoon Tea dihadirkan ke meja saya. Tidak hanya memanjakan mata, masing-masing kreasi menyimpan lapisan rasa yang kompleks dan mengejutkan—persis seperti cara Cédric Grolet menciptakan sihir dalam bentuk pastry.

Menu Afternoon dimulai dengan hidangan savoury seperti Cucumber Cream Cheese, Ham and Comté Cheese, serta Smoked Salmon and Cream Cheese menjadi pelengkap rasa yang menyelaraskan keseluruhan pengalaman. Disajikan dalam potongan mungil nan elegan, rasa gurihnya sangat kontras dengan hidangan manis yang disajikan setelahnya —memberikan keseimbangan yang sempurna.

Tak lama kemudian, rangkaian hidangan kue manis yang tampil dalam berbagai bentuk dan rasa yang memesona tiba di atas meja saya. Vanilla Matcha ‘Ice Cream’ bukanlah es krim seperti namanya, melainkan cream matcha yang dibentuk menyerupai es krim di atas kue. Teksturnya lembut, dengan keseimbangan rasa manis dan pahit khas matcha yang elegan.
Kemudian hadir Framboisier, kue dengan lapisan yang lembut dan topping krim yang diberi selai raspberry yang segar. Setiap gigitannya terasa ringan namun kaya rasa, seperti menggigit musim semi itu sendiri. Tak kalah memikat, Strawberry trompe l’œil disajikan dalam bentuk yang menyerupai buah stroberi sungguhan. Saat saya menggigit lapisan luarnya yang terbuat dari coklat putih yang tipis dan renyah, bagian dalamnya langsung mengeluarkan mousse strawberry yang lembut—sebuah kejutan yang menyenangkan dan memikat indera.

Apricot trompe l’œil juga tampil dalam bentuk buah aprikot versi mini, dengan kulit luar berwarna oranye lembut dari coklat putih yang retak ketika digigit, mengungkapkan isi berupa mousse, selai aprikot, dan potongan buah aprikot segar di dalamnya. Sementara itu, Blueberry Pavlova menutup rangkaian manis ini dengan bagian atas berupa meringue yang diberi topping selai dan buah blueberry yang lembut dan creamy, yang diletakkan di atas kue vanilla lembut dan lumer di mulut.
Sebagai pelengkap, mini chouquettes dan mini double chocolate cookies tampil sebagai showpiece yang menyenangkan. Renyah, ringan, dan sedikit nakal—seolah menjadi sentuhan penutup dari sebuah pertunjukan rasa yang brilian.
Untuk minuman, saya memilih Jasmine Tea. Keharuman bunganya yang halus dan hangat menjadi pasangan ideal untuk menemani sore itu—membantu menenangkan dan memperkuat kenangan akan setiap rasa yang saya nikmati.
Bertemu Cédric Grolet: Dari Layar Instagram ke Dunia Nyata
Tentu saja, bagian paling ditunggu sore itu adalah saat saya akhirnya bisa bertatap muka langsung dengan Cédric Grolet. Sosok yang selama ini hanya saya lihat melalui layar media sosial kini berdiri di depan saya dengan senyum hangat dan sikap yang sangat membumi. Ketika ia menandatangani bukunya khusus untuk saya, menyisipkan pesan personal di halaman pertama, saya benar-benar merasa seperti sedang menerima warisan rasa dari sang maestro.

Kami pun sempat berfoto bersama—momen yang saya yakin akan terus saya ingat dan kenang, bukan hanya karena siapa yang saya temui, tetapi juga karena bagaimana pengalaman ini menyentuh saya secara personal.
Sebuah Destinasi yang Menghadirkan Seni, Rasa, dan Kehangatan
Cédric Grolet Singapore adalah lebih dari sekadar tempat makan dessert. Ia adalah perayaan akan dedikasi, detail, dan keindahan yang bisa diciptakan dari rasa. Dari trompe-l’œil buah-buahan hingga kombinasi krim dan mousse yang mengejutkan di dalamnya, setiap kreasi membawa cerita, teknik, dan cinta terhadap pastry yang tidak bisa Anda temui di tempat lain.

Jika Anda mencari pengalaman Afternoon Tea yang tidak biasa—yang menyentuh indera, menggerakkan hati, dan meninggalkan kesan mendalam—maka inilah tempatnya. Siapa tahu, mungkin Anda juga akan pulang membawa sesuatu yang lebih dari sekadar rasa di lidah, tapi juga kenangan yang akan terus tinggal di hati.