Setelah kasak-kusuk spekulasi berbagai nama pengganti Virgil Abloh di posisi Direktur Artistik untuk Louis Vuitton men’s collection, akhirnya pada hari Selasa, 14 Februari, berita Pharell Williams mengisi posisi tersebut viral di internet dan media sosial. Terutama dari berbagai media fashion internasional seperti WWD dan BOF. Pharell Williams yang terkenal di dunia musik sebagai penyanyi, pencipta lagu dan produser, juga memiliki cerita yang cukup panjang di industri fashion global, terutama dalam lingkaran jenama-jenama prominent seperti Louis Vuitton, Chanel dan perhiasan Tiffany & Co. Pharell juga merupakan ikon global yang tidak hanya established di industri musik, tapi juga kultur, lewat sosoknya yang sangat berpengaruh.
Louis Vuitton yang merupakan salah satu jenama fashion paling unggul dan leading di dunia, jenama fashion penggerak trend, yang untuk duduk di tahta Direktur Artistik, baik untuk koleksi pria atau wanita, merupakan posisi “dream come true” di industri fashion. Posisi ini sangat menentukan level selera seseorang hingga circle lingkungan dalam ekosistem industri fashion. Apalagi Louis Vuitton yang sudah menjadi bagian dari kultur pop, terutama untuk koleksi pria.
Pharell Williams yang pernah berkolaborasi dengan Louis Vuitton pada tahun 2004 dan 2008, kali ini memiliki tantangan yang lebih berat dari sekedar menjadi kolaborator. Pharell yang sudah sangat friendly dengan industri fashion, adalah salah satu pemilik jenama Human Made, yang ia buat bersama Nigo, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Artistik Kenzo. Pharell juga pemilik jenama Billionaire Boys Club dan Ice Cream steeetwear, serta juga memiliki saham di perusahaan denim Jerman, G-Star Raw Denim. Satu lagi, Pharell adalah wajah dari jenama fashion Chanel untuk sosok pria yang bisa memakai koleksi wanita tanpa terlihat feminin. Koleksi dari arahan Pharell Williams untuk Louis Vuitton yang pertama akan di presentasikan pada bulan Juni mendatang di Men’s Paris Fashion Week.