Siapa Artistik Director rumah mode Chanel kini? Masih misteri, tetapi koleksi terbaru Chanel fall-winter Haute Couture 2024/2025 sudah menghembuskan suasana desain dengan arahan baru, tetap bernostalgia Chanel dengan twist yang relevan dengan gairah Gen Z saat ini. Pada Google Consumer Insight, dikutiplah data dari YouTube Culture & Trends Report bahwa saat ini ada 82% Gen Z menikmati segala sesuatu ‘to feel nostalgic’. Presentasi koleksi ini pun disajikan ditempat yang legendaris, yaitu Palais Garnier, tempat pertemuan sosial dan hotspot antara pakaian bagus dan pementasan opera, tempat menonton dan ditonton. Palais Garnier yang juga disebut dengan Opéra Garnier dibangun tahun 1861 hingga 1875 atas perintah Emperor Napoleon III, terletak di zonasi Paris 9, menghadap Place Vendome dan bersisian dengan Cafe de la Paix.
Bebaskan trimming dan hadirkan jubah-jubah Belle Epoque
Walau asik bernostalgia, ada unsur-unsur masa lalu yang dikurangi, misalnya aksen trimming atau tepian berwarna kontras di sepanjang tepi leher, bagian tepi depan hingga bagian bawah Chanel jacket, sama sekali dienyahkan, sehingga kentalnya karakter masa lalu telah dikaburkan. Trimming hanya muncul sedikit saja pada ujung lengan dan sejumlah tepian saku tempel. Keputusan desain ini tampak sepele, namun mendatangkan kesegaran pada keberadaan Chanel suit. Beberapa desain Chanel suit dibuat lebih chic dengan nuansa Ladylike, terutama pada bentuk rok dengan pleats yang lebar. Garis bawah jaket dibuat pendek dengan desain seperti kelopak bunga. Sebagai penyelaras dengan kultur Opera, terdapat sejumlah jubah-jubah ringan dan lebar berwarna hitam ala Belle Epoque, jubah dikenakan dengan bodyuit. Walau sederhana dan monochromatic, koleksi haute couture ini tetap sangat kaya dengan hiasan feathers, tassels, cabochons, floral embroidery, precious braids, dengan penggunaan bahan lacquered jersey, supple tweeds, silky velvet, illusion tulle, taffeta dan duchesse satin.