Bagaimana wanita modern menginterpretasikan cara berpakaian sosok Khadijah binti Khuwaylid, istri Nabi Muhammad S.A.W.? Khadijah, seorang pebisnis dari kota Mekkah yang jangkauan bisnisnya sampai ke Syria di utara dan Yaman di selatan. Sosok Khadijah tentu idaman untuk dijadikan role model bagi wanita modern saat ini, ia pandai dalam berbisnis, dan cermat menjaga hartanya. Di usia 40 tahun Khadijah menikah dengan Muhammad yang waktu itu berusia 25 tahun.
Label busana muslimah syar’i Si.Se.Sa., salah satu yang terpesona dengan Khadijah binti Khuwaylid, dan mengangkat beliau sebagai sumber inspirasi koleksi busana muslimah terbaru mereka. Sikap kepemimpinan Khadijah yang tegas dan tangguhnya kehidupan di alam padang pasir dipoles Si.Se.Sa. dengan gradasi warna-warna pink, dari baby pink hingga dusty pink. Kelembutan semakin cantik dengan ornamentasi mawar-mawar kecil dalam bentuk embroidery dan aplikasi. Selain mawar, kelembutan lain hadir dari aplikasi lace yang juga dibuat bergradasi.
Selain palet pink, warna-warna juga bergeser menua dengan pilihan warna marun, hijau gelap, dan hijau army, semuanya tetap dihinggapi mawar-mawar kecil yang ditata asimetri. Komposisi asimetri memang menjadi garis rancangan utama Si.Se.Sa. kali ini. Unsur asimetri terdapat pada pemecahan pola atau juga pada peletakan ornament embroidery dan aplikasi lace. Khimar, hijab penutup kepala yang panjang syar’i, juga sebagian besar dipotong asimetri dan multi-layer. Dalam dunia desain, asimetri sering diidentifikasikan dengan kesan dinamis dan progresif.
Sikap leadership yang berwibawa tercermin dari bentuk khimar yang simpel dan sederhana, penutup kepala yang membuat lawan bicara hanya fokus pada mata, bukan pada ornamentasi atau pada kreatifitas yang berlebihan membelit kepala sehingga lawan bicara menjadi pusing. Si.Se.Sa. menggelar presentasi annual fashion show 2018 ini dengan judul THE KHADEEJAH, mengambil lokasi di ballroom hotel Fairmont, salah satu hotel upper class di Jakarta.
Foto: tim Muara Bagja