Virginie Viard, Creative Director Chanel, menciptakan koleksi haute couture fall 2021 yang terinspirasi dari foto-foto lama Gabrielle Chanel di tahun 1930an yang sedang berpesta mengenakan pakaian bergaya tahun 1880an. “Baju-baju yang saya lihat di dalam foto tersebut mengingatkan saya pada tableau,” ujarnya Viard. Tableau adalah static scene yang terdiri dari beberapa orang yang sedang berakting seolah-olah sedang berinteraksi. Viard juga memperkaya dasar ide ini dengan goresan-goresan pelukis impressionist seperti Berthe Morisot, Marie Laurecin dan Édouard Manet, caranya dengan mencontoh tata goresan warna pada lukisan mereka ke penerapan di atas bahan, gores-gores cat warna diganti dengan terapan pilinan dan uraian feathers yang disematkan atau dianyam dengan hasil akhir bagaikan lukisan. Teknik ini seperti memberi penyegaran bagi motif tweed Chanel yang klasik, tekstur dan permukaan tweed menjadi ‘random’ bagai permukaan karya lukis impressionit. Pengerjaan bagai lukisan ini memakan waktu sampai 2000 jam, sungguh haute couture. Walau padat dengan bordir dan anyaman, jaket-jaket yang diciptakan tetap ringan karena landasan bahan yang digunakan adalah bahan tulle dan sifon yang halus. Selain itu, Viard juga banyak memberi pilihan bahan-bahan polos yang ringan melambai, menggunakan bahan-bahan yang lembut, dalam siluet jazz era tahun 1920an. Sementara untuk wedding gown, Viard lebih memilih elegan klasik, tanpa detail, tanpa keriuhan apa-apa, garis modern terdapat pada bentuk pangkal lengan yang semi menggelembung modern.
