Jenama Proenza Schouler memang belum mau beranjak dari trend oversize, setelah melalui enam season berturut-turut, rasanya masih belum kehabisan ide untuk mengutak-atik gaya oversize. Termasuk dengan konsep yang satu ini, oversized yang asimetri. Konsep yang cukup menantang, apalagi perwujudannya masuk dalam mood keluarga formal wear menyenangkan ya, karena biasanya yang formal-formal selalu seimbang, balance, simetri, mana ada yang miring-miring, bisa-bisa dianggap tidak kompeten. Namun inilah kehebatan fashion, impossible nonsense, segala ide ‘nyeleneh’ bisa didesain menjadi acceptable. Misalnya, untuk koleksi ini, Proenza Schouler memciptakan tampilan asimetri dari kenangan jas-jas besar tahun 80an dengan tebalnya selimut musim gugur. Jas double breasted, dikembangkan ke bentuk overcoat, jacket, dan parka. Pada bagian lapel, sebelah kelepak dibiarkan terjuntai, tampilan terjaga kesopanan dan berwibawa. Namun ada juga outerwear yang dikenakan dengan dipelorotkan di sebelah bahu, dipadankan dengan layer-layer oversized blouse, rok mini, dan juga pantalon. Perencanaan serius yang membuat tampilan ‘bahu melorot’ bisa diimbangi dengan formalitas styling.
Foto: Gio Staiano for NOWFASHION