Di Paris Fashion Week bulan September lalu, Luxina melihat langsung koleksi spring 2020 di showroom rumah mode Balenciaga, Dior, Hermés, Longchamp, Loewe, Louis Vuitton, Saint Laurent, dan Valentino pasca fashion show. Dari kunjungan dan memperhatikan setiap rancangan secara mendetail terebut, Luxina menyaring intisari penting dari trend spring 2020 yang akan datang, yaitu diutamakannya ‘beautiful fabric’. Gaya dan desain pakaian bisa sangat luas tanpa spesifikasi, tapi ‘beautiful fabric’ adalah primadona. Masing-masing rumah mode mengetengahkan kain yang tidak dimiliki rumah mode yang lain. Kain yang dipakai menunjukkan sebuah pencapaian tersendiri, memiliki cerita, memiliki sentuhan kerja tangan, pembuatannya mengonsumsi waktu yang lebih lama dari kain buatan mesin. Catat, dalam hal ini ‘fabric’ lah yang menentukan value pada sebuah rancangan.
Perpanjangan Value Ulos
Lalu dua minggu setelah Paris Fashion Week, di The Dharmawangsa Hotel Jakarta, Edward Hutabarat menggelar ULOS in Innovation, satu rangkaian koleksi spring 2020 miliknya yang fokus menggunakan kain Ulos, kain tenun dari tanah Batak di Sumatera Utara. Ulos hadir ke bentuk-bentuk coatdress, cape coat, overized jacket, dan kimono. Keluarga outerwear ini melapisi berbagai pilihan padanan seperti strapless longdress, palazzo, dan harem jumpsuit yang sangat leisure. Rancangan dikerjakan dengan cara tailored, cara yang membuat Ulos terasa internasional. Beberapa rancangan ada yang dipeluk grand stola Ulos, selembar Ulos besar yang di kedua ujung sisinya ditambahkan barisan tasle seolah-olah perpanjangan dari sisa benang tenunan, satu penyematan ide yang cerdik untuk mengangkat value. Coba perhatikan juga rancangan dengan Ulos biru indigo yang istimewa. Di dalam koleksi ini Ulos tidak berdiri sendiri, Edward melaganya dengan lurik Yogyakarta.
Musim Semi, Ulos & Rolex
Ranah mode Indonesia perlu menambah lagi desainer dengan pemikiran seperti Edward Hutabarat, mampu menciptakan desain hasil dari ketahanan diri terhadap godaan over creative. Rancangan tidak over power pemakai, tidak ‘membunuh’ personality dengan kebaya-kebaya drama la la la la. Di Indonesia ada juga wanita-wanita yang tidak dying for attention, wanita-wanita yang memuja quality, yang senang menyandingkan citra Indonesia dengan tas Birkin size 40. Seri Ulos Edward Hutabarat ini mampu bersanding dengan gelang Ludo dari Van Cleef & Arpels dan cincin-cincin seri Serpenti dari Bvlgari. Coba kenakan pantalon putih dan sleeveless long vest koleksi Ulos ini untuk duduk-duduk sore di Belle Etoile Penthouse Suite Terrace di Le Meurice, sambil menikmati landmark kota Paris, 360 derajat tanpa halangan. Kemudian, turun ke Rue Rivoli untuk berjalan kaki menuju Flottes di Rue Cambon demi mencicipi oyster dan artichoke di outdoor seating. Ketika angin musim semi berhembus, segera balut tubuh dengan stola Ulos, sebelum melihat waktu di Rolex Oyster Lady-Datejust di pergelangan tangan kiri.
Foto: Icha for Nora.id