Biasanya material kulit digunakan sebagai pengikat jam tangan di pergelangan, atau biasa disebut strap. Tapi Hublot, dengan kolaborasinya bersama Berluti, brand sepatu kulit dan ready-to-wear pria asal Prancis, membawa kulit ke tingkat selanjutnya pada jam tangan. Bukan hanya sebagai strap, tapi juga dihadirkan sebagai dial dan bazel. Bagaimana dominasi kulit Berluti di Hublot Big Bang Unico ini?
Kolaborasi yang sudah direncanakan sejak empat tahun lalu ini, mengambil basis desain Berluti Big Bang Unico Chronograph yang mana kemudian didesain ulang oleh Kris Van Assche, direktur artistik Berluti, dengan nafas craftmanship Berluti. Area-area yang biasanya ditutupi dengan metal, emas, dan material logam lainnya, diganti oleh Van Assche dengan material kulit. Yang mana area tersebut bukan area “operasi”untuk movement yang bisa menyimpan tenaga selama 72 jam ini, sehingga aman dari kinerja gerak jarum jam.
Pada dial terlihat huruf indeks penunjuk waktu berupa embossed diatas kulit, yang mana jenis font yang digunakan adalah jenis yang sama dengan Berluti. Kemudian pada bazel (frame luar) jam hangan berukuran 45mm ini juga dilapis dengan kulit, serta strap pengikat yang juga kulit dengan lapisan rubber pada bagian dalam. Kulit yang digunakan adalah adalah material yang sudah diproses patina, yaitu proses pewarnaan khusus Berluti yang biasanya digunakan pada sepatu kulit. Jam tangan yang juga menggunakan black ceramic pada dan micro blasted pada case ini hanya tersedia sebanyak 100 buah saja di seluruh dunia.
Foto dok. Hublot