Beruntungnya jenama Loewe memiliki direktur kreatif seperti Jonathan Anderson, seorang anak milenial (lahir tahun 1984) Inggris, lulusan sekolah London College of Fashion, dengan imajinasi yang selalu meletup, berpikir avant garde, berkarya untuk goal berpakaian: dressing to impress. Walau milenial dengan segala letupan ide, Jonathan tetap menghargai warna kultur Loewe, kultur dari Spanyol dengan cerita-cerita masa keemasan King Philip II of Spain di tahun 1500an dan torehan sejarah, budaya, dan tradisi yang masih mengakar hingga kini. Wanita-wanita bangsawan di masa tersebut sudah menggunakan paduan korset, segala siluet pakaian dan elemen yang menggelembung, puffy, dan volume. Sejarah fashion yang dipetik oleh Jonathan di sana-sini, dan dikemas lagi ke dalam koleksi Loewe fall 2020 yang dipresentasikan di Paris Fashion Week.
Sembulkan Proporsi Yang Ramping
Gelembung atau puff adalah elemen desain utama yang diangkat Jonathan, gelembung dibuat secukupnya pada bagian bahu dan lengan pendek, namun dibuat juga dengan ukuran massive, pada bagian sleeve dan rok, dan juga tergelembung asimetri cenderung random pada bagian bodice. Agar ukuran proporsi badan tidak lenyap ditelan volume gelembung, Jonathan tak lupa menyertakan ukuran pinggang yang ramping, atau juga penyertaan aksesori bagai sembulan korset pada bagian depan badan. Overcoat berukuran oversize masih Jonathan bawa, bedanya ia memberikan proporsi ramping pada bahu dengan cara lapel yang menyudut dari puncak leher menuju bahu sehingga berbentuk segitiga.
Foto: Loewe