Setiap kali Hian Tjen berpresentasi, ia seperti menaikkan level ‘game of fashion’ di lingkaran desainer generasi milenial. Termasuk ketika Hian dipersilahkan sebagai pembuka pekan Fashion Nation 13th Edition – Senayan City, Jakarta, yang baru saja resmi dibuka hari Jumat lalu. Hian menyalakan hari pertama pekan fashion ini dengan kreatifitas berkelas ‘ballroom’, imajinasinya melayang sampai Machu Picchu, dengan kesadaran wearability yang masih terjaga.
Baju Para Diva
Koleksi dibuka dengan rancangan hybrid, persilangan antara bathing suit dan tailored jacket, garis bahu fit dan strong, slim sleeve, dengan lapel besar yang melebar hingga menutupi bagian depan badan. Sebagai rancangan pembuka, Hian seperti menyadari betapa pentingnya bathing suit, ini adalah baju wajib setiap diva seperti Beyonce, Jlo, Miley, sampai Ariana, ketika tampil untuk konser.
Antisipasi Rok Maxi
Selanjutnya, Hian memamerkan kesenangannya dalam menabrakkan hal-hal berteknik tailoring dengan sesuatu yang subtle, lacey dan ornamentasi. Trend oversized diserap tidak berlebihan, volume oversize dijaga agar tetap berkesan slim. Rok-rok maxi yang beresiko membuat tampak pendek diantisipasi dengan penggunaan bahan transparan sehingga tungkai kaki bisa jenjang tersamar.
Bayang-Bayang Desainer Dunia
Inspirasi Hian untuk koleksi ini berpijak pada kultur budaya Peru dengan judul ‘The Yine Girl’. Detail budaya yang diserap adalah seni sulam yang menggambarkan pegunungan Auzangate, penggunaan bahan tenun yang mengingatkan pada kain tradisional Peru, dan fringe sebagai representasi dari bulu Alpaka. Imajinasi Hian Tjen yang bisa terbang jauh dan kemampuan eksekusi yang cukup baik, adalah modal besar untuk Hian Tjen melesat lebih tinggi. Dengan modal ini, Hian pasti bisa mengurangi admiration yang berlebihan terhadap desainer dunia manapun termasuk Maria Grazia Chiuri, sehingga kreasi Hian bisa lepas dari bayang-bayang kinerja desain mereka.
Foto: Honda Tranggono / Nora.id