Trend desain perhiasan tahun ini bergerak ke arah yang semakin mendominasi penampilan, kultur berfoto-foto antara selfie dan group photo termasuk pemicu pergerakan trend ini. Kemudian, semakin minimal dan kasual gaya berpakaian, semakin diperlukan perhiasan yang berdesain istimewa sebagai focal point. Perhiasan berdesain clean lines harus segera di upgrade, saatnya think bold, tabrak pola desain dan bentuk, komposisi asimetri, dan formasi charms. Choker yang sejak awal tahun kembali trendy, kini berkembang menjadi lebih dramatis tak terduga, super bold, dan edgy.
Dalam perjalanan trend perhiasan ini, Hermès melangsir koleksi perhiasan terbaru, berjudul Enchaînements Libres, yang berarti ‘untaian bebas’, terdiri dari enam set perhiasan yaitu: Adage Hermès, Hermès Fusion, Hermès Voltige, Hermès Grand Jeté, Chaine d’ancre Zoom, dan Hermès Petit Jeté. Keenamnya dipamerkan di butik Hermès, 24 Rue du Faubourg Saint-Honoré, Paris, di dalam waktu Paris Fashion Week spring/summer 2019.
Chaine d’ancre Zoom, salah satu set yang menarik perhatian, terdiri dari choker dan cincin yang menggunakan mata rantai anchor (salah satu signature Hermès). Mata Chaine d’ancre Zoom terbuat dari kristal transparan besar bersiluet cabochon yang di dalamnya di tanam mata rantai anchor. Lengkung cabochon membuat anchor tampak lebih besar.
Koleksi Enchaînements Libres ini mewakili visi Hermés dalam menempa fine jewellery, yaitu desain sebagai pesan utama sebuah aksesori, setiap material yang telah didesain adalah tempat bagi batu-batu mulia unjuk keindahan. Mata rantai sebagai elemen perhiasan adalah simbol dari kepiawaian Hermès sebagai pembuat harness dan saddler dalam arena equestrian. Seluruh desain hasil imajinasi dari Pierre Hardy, creative director Hermès jewellery.
Foto: Hermés
1 comment