Kondisi pandemi yang semakin “bersahabat” pada manusia, juga mendorong kreatifitas setiap orang ke tingkat yang lebih tinggi. Dan ini muncul dari Bianca Lutfi, Direktur Kreatif dari jenama pakaian siap pakai Baha Gia, yang diluncurkan pada 19 September 2022 lalu di Sofia, The Gunawarman, Jakarta Selatan. Sebuah jenama baru untuk pakaian siap pakai wanita yang berlandaskan pada pakaian easy-to-wear, feminin, dinamis dan jauh dari pengaruh trend street wear yang semakin mainstream.
Label yang dinamakan dengan Baha Gia ini, memang secara harafiah diartikan untuk membawa kebahagiaan bagi siapa saja yang memakainya. Terlihat, pada saat selesai press conference peluncuran label ini, beberapa tamu yang juga teman-teman dari Bianca Lutfi, terlihat sudah mengenakan koleksi Baha Gia ini, bagi saya yang melihatnya juga merasa happy. Karena kombinasi warna dan motif-motif pada pakaian ini begitu indah dilihat sehingga menimbulkan vibes yang positif bagi yang melihatnya.
Now let’s talk about the collection. Pada saat presentasi fashion show, pakaian yang didominasi dengan dress terusan ini, terlihat melayang dengan ringan di tubuh model yang membawanya, tanpa terlihat ada jejak kekusutan pada kain. Dengan asumsi model sudah memakai pakaian tersebut satu jam sebelum fashion show dimulai. Artinya? Material yang digunakan memang dipilih dengan sangat cermat dan memperhatikan fungsinya untuk dipakai sehari-hari. Untuk ini, yang digunakan adalah katun dan muslin. Bahwa ini akan dipakai oleh wanita aktif dinamis Jakarta, selama sehari penuh, dan tidak perlu khawatir dress yang dipakai akan kusut setelah dipakai seharian. Semua dress koleksi BahaGia, baik panjang dan pendek, merupakan dress satu potong yang sangat praktis dipakai kapan saja bahkan untuk traveling.
Dari detilnya banyak menggunakan efek ruffles bergaya Victorian pada bagian lengan, bahu dan dada, kerutan dengan benang karet yang berlapis di bagian pinggang dan lengan serta pola bertingkat pada bagian rok yang membentuk siluet A line, dan menghasilkan gaya Bohemian yang modern. Oh ya, semua siluet dress dibuat berpotongan serba longgar untuk mengakomodir bentuk tubuh apa saja dan memudahkan pemakaian. Ditambah dengan motif-motif yang diambil dari kekayaan budaya Minang, yang juga menjadi judul koleksi ini, Di Ranah Minang. Motif-motif ini diambil dari berbagai objek tumbuhan dan situasi kegiatan sehari-hari Ranah Minang, sperti bentuk buah cabai, pohon pisang kipas, burung Kuai Raja dan berbagai bentuk rempah serta kegiatan bertani. Motif-motif ini diolah dengan basis kontemporer yang mengikuti pola susun motif toile de jouy, motif khas Prancis yang populer digunakan selain pada baju, tapi juga sarung bantal, wall paper hingga peranti makan.
Koleksi Baha Gia ini sangat kental dengan citarasa internasional, apalagi di negara tropis dan mungkin untuk koleksi musim panas di negara empat musim. Untuk itu, Bianca Lutfi juga berharap agar ia tetap bisa berkarya dan mengangkat kekayaan Indonesia dengan perspektif kontemporer ini ke pasar yang lebih luas dan mempertahankan keberlanjutan jenama Baha Gia ini.
Foto dok. BahaGia