Salah satu koleksi yang ditunggu-tunggu dalam masa Paris Fashion Week tahun ini adalah ‘kerjaan’ JW Anderson untuk leather house LOEWE spring/summer 2020. Keusilan dan ide-ide Anderson membawa gelombang kreatifitas tersendiri. Pemikiran-pemikirannya yang menyublimasi aspek sejarah dan fungsi fashion ke dalam Batasan-batasan sebuah leather house sangat menarik untuk dibelah-belah dan diuraikan keberhasilan pengeksekusiannya. Kali ini Anderson menggores siluet gaun-gaun era Marie Antoinette, bukan dari kemegahan ketika Marie berada di tengah social circle atau grand royal ceremony, tapi dari kebebasan Marie di dalam sebuah chateu kecil, Petit Trianon, yang dibuatkan King Louis XVI di Versailles untuk Marie bisa lepas dari etiket dan tata krama kerajaan yang memancingnya untuk berpenampilan triple extravaganza.
Drama Lengan Gelembung
Anderson menyederhanakan gaun-gaun Marie Antoinette hingga ke format yang paling dasar, berupa garis pinggul yang melebar ke kanan dan kiri, yang dibentuk dari rangka berbahan leather. Gaunnya sendiri terbuat dari bahan sheer lace hitam dan putih. Kegemaran Marie terhadap floral print memang digantikan Anderson dengan bahan sheer lace, dikreasikan dengan modern ke dalam bentuk longcoat berblok sheer lace, simple skirt berpola segi empat, juga sleeveless dress kerutan lace yang bertumpu pada leher, mengingatkan pada bentuk steinkirk, hiasan leher yang sering menjadi bagian power dressing King Louis XVI, yah bebas benar Anderson berkreasi. Dramatisasi lengan gelembung pastilah tidak ketinggalan, dari yang lurus tajam dan menggelembung di ujung lengan, sampai dengan coatdress yang puff lengannya hampir sama besar lingkar dress nya sendiri.
Foto: Gio Staiano for NOWFASHION