Di bawah langit senja di tepi West Lake yang dramatis, CHANEL mempersembahkan koleksi Métiers d’Art 2024/25. Koleksi ini adalah penghormatan kepada keindahan layar Coromandel, atau lacquer Coromandel karya seni lak khas Tiongkok yang tampil dominan di ruang tamu apartemen Gabrielle Chanel di 31 rue Cambon, Paris. Layar tersebut memendarkan nuansa Hangzhou ke dalam ruang tamu, yang ternyata akhirnya membaw koleksi Métiers d’Art langsung ke West Lake di Hangzhou. Danau ini merupakan salah satu ikon paling terkenal di Tiongkok, yang telah menjadi sumber inspirasi dalam seni, sastra, dan budaya selama berabad-abad. Keindahan alamnya yang memadukan lanskap danau, bukit, taman, serta situs bersejarah menjadikannya Warisan Dunia UNESCO sejak 2011.
Kreativitas Maisons d’art di le19M mengunjungi Hangzhou
Koleksi ini sendiri tetap ber dna klasik Chanel yang diperkaya dengan kreativitas Maisons d’art di le19M. Unsur-unsur West Lake hanya tampil sekilas lewat beberapa rancangan dengan bahan bermotif unggas mengepakkan sayap di antara ranting-ranting bunga, dengan warna jade green, pink, hingga biru langit mencerminkan keindahan danau West Lake. Rancangan-rancangan yang berwarna pekat seperti hitam dan coklat berbahan tweed, sangat mantap menebarkan timeless dan kokohnya karakter Chanel yang tak terbantahkan. Sepatu bot tinggi, sandal satin, dan aksesori seperti medali serta manset bertema flora mempertegas kekayaan narasi budaya koleksi ini.
Tradisi Timur dan Barat dalam savoir-faire
Sutradara Wim Wenders menambah dimensi visual dengan film artistik yang dibintangi Tilda Swinton, Leah Dou, dan Xin Zhilei. Sementara itu, busana seperti mantel tweed bersiluet tegas, jaket pagoda dengan detail bordir halus, hingga jumpsuit bermotif layar Coromandel, memendarkan keanggunan elegan khas Chanel. Elemen-elemen seperti saku grafis menyerupai amplop dan bordir camellia serta lotus menghubungkan koleksi ini dengan tradisi yang tak terlupakan. Koleksi ini lebih dari sekadar busana – ia adalah perjalanan lintas budaya yang mempertemukan estetika Timur dan Barat. Dengan teknik savoir-faire mumpuni dan perhatian pada detail tersembunyi, Métiers d’Art 2024/25 membawa fashion ke alam mimpi yang penuh kelembutan dan kemewahan, menghidupkan kembali warisan Mademoiselle Chanel dalam perspektif baru.
Layar Coromandel Gabrielle Chanel
Lacquerware Coromandel adalah jenis kerajinan lak khas Tiongkok yang kemudian banyak diproduksi untuk ekspor sejak masa lalu. Istilah ini hanya dikenal di Barat, karena produk ini dikirim ke pasar Eropa melalui Pantai Coromandel di India Tenggara. Di sana, Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) dan pesaingnya dari berbagai kekuatan Eropa memiliki basis pada abad ke-18. Objek yang paling umum dibuat dalam gaya ini, baik untuk penggunaan domestik di Tiongkok maupun ekspor, memang si partisi atau layar Coromandel. bentuknya berupa layar lipat besar yang terdiri dari dua hingga dua belas panel, dilapisi lak hitam dan dihiasi gambar besar menggunakan teknik kuan cai (secara harfiah berarti “warna terukir”), yang terkadang dikombinasikan dengan inlay mutiara. Selain layar, benda lain yang sering dibuat termasuk peti dan panel dekoratif.