Pada akhirnya, apa pun desain pakaian yang kita kenakan, tetaplah bahan yang ternyaman dan memanjakan raga yang akan melekat di hati. Hermés yang sudah terbiasa mengedepankan hal ini, maju lagi dengan bahan rajut halus dan transparan yang mereka sebut dengan ‘second skin knitwear’. Kemajuan teknologi rajut terlihat dari formasi opaque-sheer, yaitu formasi tebal tipis kepadatan benang yang dirajut, sisi padat (tidak transparan) beralur garis-garis grafik vertikal dan beberapa melintang horizontal. Formasi ini menghadirkan dimensi visual ketika rajutan membalut raga. Rajut lembut kemudian dikawal oleh kemantapan berbagai outer berbahan leather, juga aksesori-aksesori leather berhiaskan detail metal-metal pengait khas Hermés yang berkultur equestrian. Aksesori leather di pinggul yang trending di tahun 80an, hadir di sini dalam bentuk yang lebih besar menutup seluruh pinggul, plus satu aksen metal pengait kecil di sisi tengah. Nadège Vanhee-Cybulski, creative director Hermés, mengimbangi kesan sporty dari serial knitwear ini dengan blus-blus ladylike bergaya Halston.




















