Apakah kehidupan kita mirip Anthurium? Tanaman ini memerlukan lingkungan baik, seperti suhu dalam ruangan lebih hangat dari 15 derajat Celsius serta mendapat banyak sinar matahari dan kehangatan sepanjang tahun demi mendorong pertumbuhan dan kesehatan anthurium. Hm, sama kan? Terutama kehangatan sepanjang tahun. Koleksi Loewe spring/summer 2023 memetik pesona Anthurium sebagai narasi kreatifitas. Selain warnanya yang merah menyala, bunga ini juga bersiluet tegas, sama tegasnya dengan rancangan-rancangan JW Anderson untuk Loewe. Anderson tak pernah mencoba-coba siluet yang lunglai, semua bergaris tepi nyata. ‘Sharpening, thinking forward, fokus pada garis, warna, dan bentuk’, begitu sebagian kata-kata di pembuka siaran pers Loewe yang dikirimkan ke media. Bunga Anthurium diciptakan mencuat untuk torso tubuh bersembunyi, dalam posisi tegak berdiri dan juga melandai horizontal. Ada juga Anthurium sebagai penutup dada, dan juga penghias yang dahsyat di bagian depan sepatu. Siluet tegas lain penyeimbang Anthurium adalah siluet rok dari abad ke 18, saat setiap rok diganjal dengan rangka seperti sampan terbalik yang bernama panniers. Kemudian polo dress yang sangat mini, dan juga tube dress yang bagian depan dadanya terdapat aksen seperti hempasan-hempasan ombak.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.
previous post