Saat ini masker adalah bagian dari gaya hidup kita sehari-hari, tak terelakkan lagi kalau masker pun jadi berada di posisi terdepan dalam interaksi sosial kita, literally. Kenyataan ini membuat berbagai kreatifitas masker bermunculan, salah satu yang perlu Anda ketahui adalah masklab, masker medis yang berasal dari Hong Kong yang kini sudah tersedia di Indonesia. masklab terbuat dari bahan yang bisa didaur ulang (durable), breathable, dan berbahan tahan air sehingga tetap ketika dikenakan. Masker pun sudah bersertifikasi SGS, satu lembaga uji kelayakan dari Eropa. Secara penampilan, masklab didesain bernuansa pop art yang menebarkan semangat riang, penuh warna, dan sikap positif, hal-hal yang diperlukan untuk mebangkitkan mood siapa saja setiap hari. Sembari mempermudah jangkauan dan saling mendorong kepedulian terhadap protokol kesehatan, masklab mulai mengibarkan kampanye #MaskUpIndonesia . Kampanye dikibarkan dari website yang baru saja diluncurkan > masklab.id dengan gerakan awal mulai dari para sosialita muda hingga kaum kreatif yang peduli akan kesehatan dan penampilan. Di platform masklab ini kita bisa melihat sosok-sosok dari berbagai latar belakang berbagi pengalaman dan sudut pandang tentang kondisi pandemi terkini yang meraka alami. Mereka juga menyampaikan harapan di masa depan serta keinginan untuk selalu ada pada keadaan yang lebih baik.

Tak akan lepas masker yang stylish bahkan setelah pandemi berlalu
“Saat ini cukup sulit untuk setiap waktu mempertahankan good mood.” Ujar Harry Halim, desainer Indonesia yang mukim di Paris, yang berbagi cerita di kanal Insight di masklab.id “Tetapi saya terus berkata di dalam hati bahwa saya harus selalu bersyukur dengan apa yang sudah capai secara pribadi dan profesional. Cara ini akan mengubah mind set kita dan sekeliling kita menjadi lebih baik walaupun kita bekerja keras sepanjang hari.” Sementara seorang jurnalis slash public figure muda bernama Rory Asyari mengatakan, “Saya akan terus memakai masker walaupun pandemi telah berakhir, karena bagi saya, bermasker memberi rasa aman dan privasi. Apa lagi kalau berbicara soal masklab, yang masker-maskernya fashionable dan stylish, tak ada lagi alasan bagi saya untuk melepas masker.”


