Max Mara adalah simbol gaya klasik yang versatile terhadap perkembangan jaman, yang selalu relevan, termasuk ketika tantangan hidup yang dihadapi dunia tetiba terjadi seperti saat ini. Keadaan ini membuat kita bertanya bagaimana kultur desain klasik Max Mara bisa beradaptasi? Ternyata, Max Mara juga mempertanyakan hal ini di dalam siaran persnya, ‘So how do you dress to rebuild to world?’ Pertanyakan yang langsung ditegaskan dengan jawaban: In every field, Max Mara women are rebuilding the world, better than it was before. Ujudnya dengan menciptakan koleksi yang tetap menjaga sikap Power Dressing, meleburkannya ke kecenderungan wanita saat ini yang ingin tampil lebih santai. Hasilnya, mantap, sikap santai yang tetap berwibawa, respectful.
Pemikiran Optimis Dalam Bentuk Rancangan
Formasi pemikiran desain yang sangat optimis ini diturunkan ke rancangan sebagai berikut. Overcoat dibuat panjang semata kaki, trench coat dibuat lebih ringan dengan ujung lengan diberi karet elastis, kemeja putih formal dikembangkan menjadi dress panjang dengan tambahan saku utilitarian ala jaket anorak. Kemeja seersucker, bagian dalam lengan dibelah hingga pangkal, membuat cuff bergelayut keren. Saku utilitarian dihadirkan juga di beberapa rancangan lain seperti di atasan off-shoulder berpola bomber jacket, di rok-rok panjang, dan di baju-baju bergaya jaket. Sweater yang makin berjaya saat ini, di upgrade lebih glamor dengan bagian lengan yang menggelembung gaya bishop sleeve, lalu setengah bagian bawahnya menggunakan bahan metalik keemasan.
Foto: Max Mara