Ada banyak chef papan atas dunia yang membuka restoran di Seminyak Bali. Tempat ini memang surga bagi Anda pecinta kuliner yang ingin menikmati hidangan berkelas di restoran fine-dining terbaik. Tak perlu bingung dan lama mencari, Anda bisa berkunjung ke FIRE Restaurant yang terletak di W Bali Seminyak. Ini adalah salah satu tempat terbaik untuk menikmati malam bersama pasangan, sambil menyantap daging steak yang lezat di tengah ambiens restoran yang estetik.
Saat melangkahkan kaki ke dalam restoran ini, Anda akan disambut dengan nuansa modern yang diberi sentuhan lokal sebagai simbolis di setiap sudutnya. Elemen-elemen tari Kecak tampak terpancar dari desain arsitektur restoran ini. Di tengah ruangan terdapat lampu besar berbentuk api, yang melambangkan unsur api dalam Kecak, tarian tradisional Bali. Sementara itu di tiap sisi ruang terdapat lampu gantung berbahan gelas dengan motif kotak-kotak hitam putih, serta dinding yang bertekstur dinamis, melambangkan 50 penari Kecak yang biasa menggunakan kain sarung kotak-kotak hitam putih.
Luxina berkesempatan untuk mencicipi full set menu yang ditawarkan oleh restoran yang terkenal dengan hidangan-hidangan grill-nya ini. Namun sebelum kami mendapatkan tempat duduk, kami diajak oleh salah satu staff restoran untuk melakukan mini tour ke ‘balik layar’ alias dapur dari Fire Restaurant. Masuk ke ruang dapur, terdapat koridor kecil yang dindingnya digantung beberapa pigura bergambarkan filosofi Tari Kecak yang dihubungkan dengan desain dari Fire Restaurant.
Sambil dijelaskan oleh staf tersebut, kami berjalan ke suatu tempat di mana seorang staf kitchen telah siap menyambut kami dengan welcome drink yang terbuat dari magnolia tea atau the bunga cempaka yang ditambahkan madu, di-garnish dengan bunga asoka, serta diberi dupa di sisi gelas kecil berbahan metal. Ini terinspirasi dari tradisi budaya setempat, di mana para penari Kecak sebelum menari akan diberkati terlebih dahulu.
Keluar dari kitchen, kami di arahkan ke open kitchen yang juga didesain dengan motif kotak-kotak hitam-putih seperti kain sarung Bali. Di situ telah menanti staf kitchen lainnya yang menyambut kami dengan welcome snack Chicken Betutu, yang terinspirasi dari hidangan khas Bali, yaitu ayam betutu. Dibuat dari crispy chicken skin yang diolah dengan bumbu Bali, disusun di atas pickle salad dan kemangi.
Setelah melakukan mini experience, kami pun di arahkan ke meja terbaik yang ada di restoran tersebut. Berada tepat di tengah restoran, dengan latar belakang lampu megah berbentuk api, meja tersebut berada di level yang sedikit lebih tinggi di banding meja lainnya.
Seorang staf restoran menyarankan kami untuk men-scan menu dan mulai mencatat pesanan. Sesekali ia menyarankan menu terfavorit di Fire Restaurant. Setelah memesan full-set menu, tak lama kemudian staf restoran tersebut kembali datang membawa satu boks besar berisikan deretan pisau steak. Ia menanyakan kami memilih pisau yang mana yang menjadi preferensi kami untuk menikmati steak malam itu. Dan kami pun memilih pisau steak yang dikenal dengan nama Italian Job.
Hidangan pembuka yang kami pilih adalah Charred Local Octopus, potongan gurita yang digrill hingga matang, diberi pepper rouille, dukkah, chimicurri, dan herbs oil. Gurita yang dihidangkan matang sempurna, sangat lembut dan tidak terlalu kenyal sehingga tidak keras saat dikunyah. Rasa gurih dan sedikit spicy dari pepper rouille sangat mendominasi.
Untuk hidangan utama, kami memilih O’Connors Black Angus 21 Days. Daging tenderloin yang lembut, dari daging sapi Australia yang diberi makan biji-bijian, dan diformulasikan selama minimal 21 hari sebelum di grilled. Untuk side dish, kami memilih Truffle French Fries dengan dua saus, yaitu House Chili Salt dan Parmesan Parsley.
Terakhir, sebagai penutup, kami disuguhkan Fire Baked Alaska, yang dihidangkan oleh staf restoran dengan ‘menuangkan’ api ke atas ‘gunung’ dessert sehingga tampak seperti gunung yang mengeluarkan lava. Hidangan penutup yang dibuat dari citrus semi fredo, lemon sponge, almond crumble, citrus campote, dan rum ini terinspirasi dari Gunung Agung yang terdapat di pulau Bali, yang pernah erupsi dan menyebabkan ledakan serta semburan lava.
Sebuah ritual makan malam yang menyenangkan sekaligus mengenyangkan, sehingga mampu membangkitkan semangat kami untuk lanjut menikmati sisa malam yang cerah sambil menyesap wine dan cocktail di Woobar.