USDEC (U.S. Dairy Export Council) memiliki visi besar untuk memperkenalkan keju Amerika Serikat ke pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sebagai asosiasi keanggotaan independen, USDEC tidak memproduksi atau menjual produk dairy, melainkan mewakili perusahaan-perusahaan yang mengekspor keju AS. Dalam upayanya meningkatkan permintaan keju AS, USDEC berkolaborasi dengan pemasok AS serta mendukung berbagai program pemasaran untuk memperkenalkan produk ini di seluruh dunia, termasuk di wilayah Asia Tenggara.
Perkenalan keju AS ke konsumen Indonesia
Salah satu inisiatif utama yang dilakukan USDEC adalah melalui seminar edukatif, seperti yang dilakukan di Indonesia baru-baru ini. Amy Foor, Vice President Global Foodservice Programs USDEC, menjelaskan bahwa tujuan utama acara ini adalah untuk memperkenalkan keju AS kepada konsumen lokal di Indonesia, memberikan informasi mengenai berbagai jenis keju AS, serta mempertemukan para pemasok keju dengan pembeli potensial di Indonesia. Keikutsertaan 13 pemasok keju AS dalam acara ini adalah langkah konkret yang diharapkan dapat memudahkan akses pasar terhadap keju AS. Keju AS memiliki banyak keunggulan, salah satunya adalah fleksibilitas penggunaannya dalam berbagai jenis masakan, baik menu gaya Western seperti pizza dan burger, maupun masakan lokal Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Dali Ghazalay, Regional Director USDEC untuk Asia Tenggara. Ia juga menekankan bahwa keju AS dapat meningkatkan pengalaman menikmati makanan, berkat cita rasa dan karakteristik unik yang dihadirkannya.
Program pelatihan di institusi kuliner
Di sisi layanan makanan, USDEC bekerja sama dengan chef ternama seperti Vindex Tengker, yang telah dilatih untuk memahami profil rasa dan kegunaan keju AS. Chef yang memahami dengan baik cara penggunaan keju akan mampu meningkatkan kualitas hidangan yang disajikan, sehingga dapat memperkenalkan keju AS kepada konsumen melalui berbagai menu. Pendekatan ini diharapkan mampu mendorong konsumen untuk mencari produk keju yang sama di supermarket dan toko kelontong. USDEC juga memberikan perhatian besar pada edukasi keju, khususnya kepada generasi muda. Program edukasi mengenai keju AS ini dimulai dengan memberikan pelatihan kepada siswa di institusi kuliner. Dali Ghazalay mengungkapkan bahwa program ini telah dimulai di Singapura dan akan diperluas ke Indonesia. Edukasi tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada calon chef tentang keju AS, sehingga diharapkan mereka akan lebih memilih untuk menggunakan keju ini ketika memasuki dunia kerja.
Point-of-Sale
Dalam aspek ritel, Merle McNeil, Senior Vice President Global Retail Programs USDEC, menjelaskan bahwa USDEC mendukung para peritel dalam menjual keju AS melalui berbagai program promosi dan pelatihan. Keju AS dipajang di rak-rak dengan materi point-of-sale yang menarik, didukung oleh aktivitas promosi seperti sampling dan demonstrasi. Langkah-langkah ini dilakukan agar konsumen lebih mengenal produk keju AS dan tertarik untuk membeli dan mencobanya.
Produk berkualitas untuk konsumen
Amy Foor menambahkan bahwa keju AS menawarkan inovasi dan produk baru yang menarik, berbeda dengan keju tradisional yang sudah ada selama ratusan tahun. Konsumen saat ini tidak hanya menginginkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga inovasi yang bisa memberikan pengalaman berbeda. Oleh karena itu, AS terus mengembangkan berbagai jenis keju, seperti keju krim dan Monterey Jack, dengan berbagai modifikasi rasa dan proses, seperti pengasapan. Program USDEC bertujuan untuk menciptakan situasi yang saling menguntungkan. Dengan meningkatnya permintaan terhadap keju AS, industri lokal juga akan mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk menyediakan produk berkualitas kepada konsumen. Hal ini diharapkan dapat memperluas penggunaan keju AS, baik di sektor layanan makanan maupun di sektor ritel, sekaligus meningkatkan volume ekspor keju AS ke pasar internasional, termasuk Indonesia.