Dari perjalan dua kota mode di Eropa, Milan dan Paris, dalam rangka men’s fashion week edisi spring/ summer 2019 kemarin, 15 – 24 Juni, saya melihat ada sedikit kejenuhan akan gaya streetstyle dan yang sedang marak saat ini. Kejenuhan tersebut tidak terlihat secara konsisten namun dengan munculnya beberapa nama baru di beberapa rumah mode, inovasi fashion ke ranah sartorial kasual merupakan sesuatu yang baru.
Kalau dulu, 5 atau 6 tahun yang lalu, presentasi fashion show selalu dibuka dengan look kasual atau daily wear dan ditutup dengan look formal atau evening wear. Kini? Semua presentasi fashion masuk ke dalam kategori daily wear. Yang mana, daily wear ini kini bisa menjadi “evening wear” bagi anak kekininan.
Dari Milan, Ermenegildo Zegna Couture dengan Alessandro Sartori sebagai direktur kreatif membuat sebuah koleksi yang kaya akan inovasi pada kain dan teknik jahit. Sebuah stelan jas terlihat sangat ringan dan jauh dari kesan formal yang berat. Jas tanpa padding dan lining, melayang dengan ringannya tanpa kehilangan jejak preppy sartorial yang maskulin. Sneakers dan evolusi sandal gunung yang merupakan padu padan kanvas dan kulit, sah saja digunakan dengan stelan jas. Pesan Sartori lewat koleksi ini adalah mempermudah hidup dengan pakaian yang dipakai.
Begitu pula dengan Prada yang membawa nuansa 60-an pada koleksinya. Dan dipadankan dengan modernitas jalanan kekinian seperti cross body bag, snekaers dan tropper hat. Celana super pendek untuk pria merupakan sebuah trend pengulangan namun ini menunjukan bahwa pria Prada tidak takut akan “celana pendek”.
Fendi bermain dengan berbagai objek pada kartu serta mendesain ulang tulisan monogram Fendi dengan cat air yang dibuat oleh seniman ilustrasi Nico Vascellari. Seluruh koleksi merupakan pakaian yang bisa dikategorikan pakaian kasual namun dengan padu padan antara sporty, kasual dan formal.
Suntikan formal biasanya muncul pada pakaian, seperti stelan jas. Ini yang paling banyak muncul. Sementara dunia kasual, olahraga, militer dan outdoor activity sepertinya di eksplor habis-habisan oleh setiap rumah mode. Mulai dari bentuk sandal, tas, jaket dan sepatu.
Di Paris, Valentino mempersembahkan koleksi yang bernafaskan militer dengan motif camo klasiknya. Namun dengan sentuhan print motif NVTL grid yang baru dan motif monogram V. Ditambah dengan aksesoris yang bersentuhan dengan etnik namun bergaya pop yang menggunakan bulu unggas pada bucket hat dan sneakers.
Louis Vuitton dengan bangga mempersembahkan koleksi terjun bebas dengan totalitas street fashion di tangan Virgil Abloh. Koleksi yang cukup diantisipasi musim ini memberikan warna baru pada streetwear luxury. Abloh mengeksplor berbagai bentuk baru dengan motif monogram diatas berbagai material sintetis seperti pvc, kanvas dan acrilic. Yang semuanya hadir dalam warna-warna mejikuhibiniu.
Lucas Ossendrijver lewat Lanvin juga berusaha untuk melakukan relevansi dengan trend. Namun, Lanvin tidak kehilangan “charm” nya. Gaya streetwear hadir pada tas dan sneakers chungky serta styling yang sangat berbeda dari koleksi sebelumnya. Pemakaian yang lebih diskontruktif dimanfaat Lucas untuk menarik penggemar pakaian “ugly luxury” dalam format streetwear.
Ini adalah klimaks dari pekan mode pria Paris spring/ summer 2019. Kim Jones yang baru saja duduk menjabat sebagai direktur kreatif Dior Homme, secara total merombak arahan gaya pria Dior. Mulai dari aktivasi hingga desain pakaian dan aksesoris. Kim Jones benar-benar menggali sangat dalam karakter Mr. Dior, mulai dari cara ia berpakaian hingga gaya interior rumah dan anjing peliharaan Mr. Dior. Koleksi ini tentu saja tidak sama dari yang Kim Jones kerjakan sebelumnya. Disini karakter Kim Jones seolah berubah namun masih terasa desain ini adalah Kim Jones. Semua arsip tua Dior seakan pecah menjadi satu kesatuan pada 48 look presentasi Kim Jones untuk Dior Homme yang saat ini menjadi Dior Men. Disini pula, Kim mengajak KAWS, karakter boneka untuk mereka ulang logo ikonik lebah Dior menjadi seperti dalam satu serial. Berbagai inovasi pada koleksi ini terlihat sangat nyata apalagi pada sepatu sneakers dan tas yang dibuat untuk berbagai fungsi.
Trend yang akan yang berlaku mulai tahun depan untuk pria sepertinya akan bergeser sedikit setelah saya menyaksikan pekan mode ini. Warna pink yang hadir disetiap show, mulai dari Milan hingga Paris, baik sebagai warna dekor ruangan hingga warna utama pada pakaian, merupakan warna yang akan menjadi highlight trend terbesar. Mulai dari pink muda, dusty pink, shocking pink dan berbagai varian pink lain. Pink is the new black for men.
Warna kini tidak lagi menjadi monopoli sebagian gender. Dan tidak ada aturan yang membuat warna untuk mengkotak-kotakan gender. Mungkin ini adalah bentuk informasi yang kasat, bila di pekan mode wanita, feminisme begitu kental disuarakan, maka di pekan mode pria, pria juga ingin membuktikan kemaskulinan seseorang tidak bisa diukur dari pakaian yang dipakai apalagi dalam hal ini warna. Yang ratusan tahun sudah menjadi mindset perbedaan.
Foto