Sudah menjadi hal awam apabila rancangan koleksi cruise diciptakan untuk mengakomodir kebutuhan pakaian pelesiran santai, atau pakaian berlibur ke tempat-tempat turis melancong, atau bermalas-malas di teras rumah yang berpemandangan luas. Sekarang, mari kita lihat bagaimana Nicolas Ghesquière membuat koleksi cruise yang visioner, sesuatu yang imajinatif untuk koleksi Louis Vuitton Cruise 2023. Koleksi ini bagaikan dipakai untuk pelesiran ke multiverse, berpapasan dengan universe savior antar galaksi dalam kemungkinan cuaca dramatis yang perubahannya tak akan terduga. Coba lihat ada setelan metalik yang terdiri dari rok mini dan panel top, yang dilengkapi dengan liukan selendang linen menyilang ke tubuh dan menutupi kepala, sepertinya siap terdampar ribuan tahun ke depan dalam badai padang pasir untuk bertemu dengan Paul Atreides (Timothée Chalamet) di planet Arrakis di film ‘Dune’. Helaian-helaian linen ini memberi rasa perlindungan tubuh dari hembusan cuaca yang tak menentu, namun ada bagian yang tak terlindungi, yaitu bagian perut dan pinggang ramping, bagian ini terbuka bebas karena memang sedang trending luar biasa di alam fashion, menghadirkan formasi cropped top dan low waisted celana/rok.
Mari Tinggalkan Masa Lalu Bersama Brutalist Architectural Movement
Koleksi cruise ini dibuka dengan rancangan-rancangan ball yang sangat solid, bervolume mantap karena menggunakan bahan-bahan jacquard yang tebal dan stiff. Urusan siluet sudah tak berjejak lagi, unpredictable, dari satu arah terlihat romantis, tapi dari sisi lain bagai monastic warrior lengkap dengan headgear yang sangat seru. Koleksi ini tampak futuristik bernuansa era medieval yang sepertinya terkait juga ke pakaian di lukisan-lukisan Caravaggio dan Giotto di Bondone. Fashion show berlangsung di alun-alun yang menghadap laut lepas dan sinar matahari terbenam di Salk Institute for Biological Studies di San Diego, California. Arsitektur gedung kampus ini bergaya Brutalist, karya arsitek Louis Khan (1965). Satu gedung yang lahir dari brutalist architectural movement, satu gerakan sejumlah arsitek di Inggris pasca Perang Dunia II. Saat itu mereka kembali mendesain dan membangun setelah kota hancur lebur akibat PDII, mereka membuat sesuatu yang solid, utilitarian, dan kokoh, dari serpihan runtuhan kekacauan masa lalu. Salah satu sosok di dalam gerakan ini adalah Louis Khan. Pemilihan lokasi ini seperti mengajak kita untuk bangkit dari pandemi yang mengacau balaukan banyak hal dan gaya hidup. Mari kita bangkit dan kembali menjuarai keadaan.