Video Miuccia Prada dan Raf Simons diwawancara oleh mahasiswa berbagai jurusan dari seluruh dunia, New York, London, Milan, Tokyo dan Seoul, yang berasal dari berbagai jurusan, bukan hanya mahasiswa fashion tapi juga arsitektur dan filsafat, menjadi penutup presentasi Prada Men’s fall/ winter 2021 di pekan mode pria Milan. Disiarkan secara livestreaming kemarin, 17 Januari 2021.
Cara ini mereka pilih untuk membuka mata mahasiswa, bahwa desain fashion bukan hanya sekedar sepotong pakaian. Satu siswa dari Seoul, bertanya kepada keduanya, “Bagaiman kalian menyeimbangkan antara komersial, idealisem dan trend?”. Yang dijawab oleh Muiccia bahwa pekerjaan utama kami adalah menjual pakaian, dan menjual pakaian harus komersial. Tapi, kami harus bisa mengkombinasikan antara kebebasan berkespresi, kreatifitas dan kenyataan. Kemudian Raf menambahkan, bahwa ia tidak pernah berpikir saat mendesain, pakaian tersebut tidak laku di pasar, tapi lebih berpikir bahwa yang ia buat adalah sesuatu yang bagus saat dipakai oleh seseorang.
Koleksi yang diberi judul Possible Feelings ini merupakan wujud dari perasaan setiap manusia saat ini. Kerinduan akan sentuhan dan berada di luar rumah, bersosialisasi. Namun apa daya, keadaan membuat setiap manusia terpaksa tinggal di dalam rumah dan memberi jarak pada manusia lain. Maka dari itu, area show yang dibuat seperti ruangan labirin merupakan interpretasi outdoor dan indoor, tapi bukan keduanya. Abstrak. Ruangan-ruangan tersebut didekor dengan berbagai tekstur dan ambiance, dengan perumpaan perasaan, fake fur, resin, karpet, hangat dan dingin, kasar dan halus.
Seperti permainan material pada koleksi ini, dimana Miuccia selalu lihai memainkan tekstur dan memadu-padankannya. Material corduroy dibuat dengan garis yang lebih tebal dari biasanya, wool, kulit, dan kasmir, sementara rajut dengan teknik rajut scandinavian dibuat dalam motif argyle yang diperbesar dan motif retro khas Prada dalam warna kontras. Ini dihadirkan hampir pada setiap koleksi, mulai dari stelan kardigan-celana, turtle neck hingga lining pada jaket parka. Logo-logo Prada ditambal pada bagian pundak belakang dengan format rajut, sementara pada kancing, logo ditampilkan seperti mata uang yang terdapat pada jaket dan overcoat. Untuk aksesoris, tas dan sarung tangan memegang peranan penting disini. Sarung tangan dibuat berkantong dengan zipper (seperti boots koleksi fall/ winter 2020) yang mana sarung tangan ini terlihat sangat fungsional.
Stelan jas berpotongan longgar, jaket, sweater, turtle neck dan kardigan, semua dipadankan dengan celana long john, yang biasanya dipakai sebagai dalaman saat musim dingin. Bahkan terlihat stelan long john dengan motif yang sama pada atasan. Celana ini dibuat bermotif dan berwarna yang menempel pada kulit, yang mana jenis celana ini merupakan potongan simbol dari pakaian yang paling intim untuk pria menurut Raf.
Foto dok. Prada