Rowland Asfales, dari Bandung, membuat Indonesia mulai diperhitungkan di arena ‘pemain’ sepatu. Pijak Bumi, jenama sepatu yang ia ciptakan, tahun ini terpilih menjadi satu di antara 12 desainer sepatu di program Emerging Designers – MICAM MILANO. Terpilih ke dalam satu penghargaan di negeri mana saja tentu sudah biasa, namun terpilih sebagai desainer sepatu baru di negeri yang diakui dunia sebagai negeri yang unggul dalam trend dan kualitas sepatu, tentu luar biasa. Dari 12 desainer tersebut Asfales dan Joy Weng dengan jenama WXY berasal dari Asia (Joy Weng, Taiwan). Sepuluh desainer lain berasal dari, Perancis, Brazil, Spanyol, Israel, Maroko, Hungaria, dan 4 desainer dari Italia sendiri. Setelah terpilih, para desainer sepatu ini ditampilkan istimewa di selama tiga hari di ajang MICAM MILANO, satu pameran footwear internasional yang diselenggarakan oleh Ministry of Foreign Affairs and International Cooperation Italia, berkerjasama dengan ASSOCALZATURIFICI (Italian Footwear Manufactures’ Association), dan Italian Trade Agency (ITA). Penyelenggara mengundang media, buyers, dan para pebisnis sepatu, untuk menyaksikan karya-karya para desainer muda ini di atas pentas.
Sustainable Fashion Yang Membumi
Rowland Asfales mendirikan Pijak Bumi di tahun 2016 dengan misi langsung mengarah ke sustainable fashion dan tanggung jawab ke masa depan yang lebih baik. Pijak Bumi menggunakan bahan vegetable-tanned leather, satu-satunya bahan leather yang melalui proses alamiah untuk menghindari bahaya limbah. Bahan ini memiliki keunikan berupa tekstur yang lembut, warna kecoklatan yang alamiah. Tiga rancangan sepatu yang ditampilkan di atas runway menggunakan bahan ini, kemudian untuk yang dipajang di dalam booth Pijak Bumi membawa koleksi andalan seperti Atom Series yang bergaya urban shoes, Sakka Series dengan street look ala Chuck Taylor, dan Pijak Bumi Signature Series yang lebih bereksperimen dengan estetika dan tekstur.
Micam Milano Di Dalam Bucket List
Pencapaian ini dimulai dari usaha mandiri Asfales untuk ikut di eksibisi Project Tokyo di September 2019. Ternyata panitia eksibisi merasa cocok dengan misi dan hasil desain Asfales, maka Pijak Bumi mendapat highlight istimewa, di venue dn juga di official web Project Tokyo. Efeknya, Asfales tiba-tiba dihubungi oleh pihak Micam Milano, dan ditawarkan untuk diproses menuju program Emerging Designers di Micam Milano. “Wah, padahal memang Micam Milano ada di dalam bucket list saya, tapi saya tidak tahu ada program Emerging Designers ini. Setelah saya memenuhi requirement yang diberikan, lalu di November 2019 saya dikabarkan terpilih sebagai salah satu Emerging Designers,” ujar Asfales dengan wajah ramah dan bahasa tubuh yang tetap ‘menginjak bumi’.
One Stop Ethical Product
Selama berada di arena MICAM MILANO, Alfares tidak memasang ekspektasi besar, ia lebih ingin belajar mengenali pasar Italia dan Eropa, namun sejak hari pertama booth Pijak Bumi sudah mulai disinggahi pengunjung. “Orang-orang disini ternyata antusias dengan sepatu dan suka dengan story, mereka membaca story yang kita buat sampai selesai. Wah, mereka inilah customer yang kita impikan dari dulu, orang-orang yang paham dengan apa yang kami buat. Sampai hari ini Pijak Bumi mendapat beberapa potential partner yang memiliki echo-friendly material. Juga potential buyer dari Perancis, Jepang, Korea, dan Hong Kong,” ujar Asfales kepada Luxina. Mengenai rencana terdekat Asfales untuk Pijak Bumi setelah MICAM MILANO ini, ia mengatakan bahwa di tahun 2020 ia akan membesarkan Pijak Bumi menjadi lifestyle brand. “Kita akan mulai dengan jualan small goods, baju, kaos, tas, lalu beauty product. Harapannya Pijak Bumi bisa menjadi one stop for ethical product.”
Memijak Bumi Dari Institut Teknologi Bandung
Rowland Asfales meraih Bachelor of Fine Arts dari Institut Teknologi Bandung tahun 2015 dengan karya tugas akhir Interactive Installation Arts yang dibuat dari basic sensory programs dengan atmosfir visual. Tahun 2017 Alfares menyempatkan diri belajar Textile and Fashion Training Course Singapore, dengan materi-materi pelatihan seperti leather and materials for footwear components, pattern making, construct men’s shoes, ladies’ sandal and court shoes, technical specification and costing, branding and buying, evaluate fit, comfort, and quality. Kini Rowland Asfales menjabat sebagai CEO Pt. Pijak Bumi International.
Foto: Dean