Kalau kalian memperhatikan aktifitas industri mode di Jakarta, pasti kalian tahu Batik Chic, jenama satu ini cukup ini, ia punya cara tersendiri untuk bertahan dan berlanjut untuk kreatif, melalui masa-masa awal lahir, hingga melewati masa-masa pandemi yang mendera. Batik Chic kini telah 12 tahun mewarnai mode di Jakarta, beraktifitas mulai dari kegiatan-kegiatan komunitas kecil di Kemang, Jakarta Selatan, mengikuti ajang mode hingga kegiatan semacam Australia Awards, dan juga beredar di berbagai KBRI dari mulai Caracas di Venezuela hingga Dubai. Ini sebuah strategi yang patut ditiru, strategi berbasis jejaring, kepekaan terhadap minat pasar, dan maju terus dalam keadaan apa pun. “Kali pertama membuat tas, berbasis wastra Nusantara,” ucap Novita Yunus, sosok di balik Batik Chic. “Nah, seiring berjalannya waktu, saya juga mengembangkan Apparel, seperti sepatu, bukan batik saja. Dan Alhamdulillah bisa melahirkan brand baru ini untuk global market,“ ujarnya lagi.

12 tahun yang ceria dengan pecinta setia Batik Chic
Desember ini Novita Yunus dengan ceria mengadakan perayaan 12th Anniversary of Batik Chic (sembari merayakan ulang tahunnya ke-50) di The Bimasena Club at The Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Acara terlihat sangat akrab karena dihadiri oleh teman-teman dan fans setia Batic Chic, ia mengajak 50 orang sahabatnya berjalan di catwalk sebagai model. Ketika berlenggang di depan tetamu, wajah-wajah mereka tampak nyaman, cerah, dan feeling stylish, ini berarti mereka sangat nyaman dalam setelan kain dan kebaya Batik Chic yang mereka kenakan. Setelah fashion show usai, mereka pun masih berhandai-handai dengan elegan dan gaya. Ini tentu saja idaman semua desainer, bahwa pakaian yang mereka ciptakan berhasil membuat pemakainya nyaman dan stylish. Selamat merayakan ulang tahun ke 12 Batik Chic, jenama yang semakin mengakar di kalangan pecinta wastra Indonesia yang terus bersinar.






Foto: Batik Chic