Katakan dengan bunga, tapi tanpa dikatakan pun, bunga memang kerap melambangkan sesuatu yang bersemi, mekar bersama harapan-harapan indah pengantin, sehingga hampir tidak mungkin apabila satu seremoni perkawinan tidak ditemukan, setidaknya, sebuket bunga. Bagi jenama Marchesa, bebungaan memang sudah menjadi ciri khas rancangan, walau musim demi musim berkanti, tapi bertangkai-tangkai bunga dan kelopak-kelopaknya akan selalu ada. Bebungaan menjadi ornamentasi penting yang menambah value keindahan rancangan wedding gown, mereka tampil samar karena dibuat dengan warna yang sama dengan gaun, sehingga keeleganan dan keindahan bisa dinikmati secara personal oleh si pengantin, tekstur 3D dari teknik aplikasi, membuat tangan selalu ingin menyentuh bunga-bunga yang disebar pada bagian torso dan bagian atas rok yang mengembang sempurna. Inilah Marchesa bridal fall 2020, seperti kanvas bertabur bunga putih.
Ikebana Dan Tumpukan Tulle
Marchesa memilih ide dari ikebana, sebuah seni merangkai budaya tradisi orang Jepang yang sudah ada sejak abad VII, untuk koleksi bridal kali ini. Bebungaan dibordir dan ditempel di sebagian besar torso, lalu merambat turun kesisi pinggul dan mendekati lutut, dalam komposisi ala Ikebana yang penuh dengan kelopak, ranting, dedaunan, dan bunga. Anna Holvik, desainer jenama Marchesa, menjaga komposisi ikebana tetap tampak ringan dengan memanfaatkan kehalusan bahan tulle sebagai layer-layer, menjadikannya tumpukan ruffle yang stylish.
Foto: Marchesa