Tidak semua desainer bisa mengolah Batik menjadi look atau tampilan yang layak pakai dan tetap relevan dengan nilai Batik itu sendiri. Di tangan Mel Ahyar, lewat koleksi terbarunya yang berkolaborasi dengan pengrajin Batik Tuban, Batik Gedog Tuban, yang dibuat untuk Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2020 dan diadakan oleh Bank Indonesia, Batik yang termasuk dalam kategori langka ini menjadi sangat indah.
Koleksi yang dinamakan dengan Pegari ini, yang berarti tampak atau muncul, dibuat oleh Mel Ahyar dengan permainan siluet volume yang besar dan oversize. Motif batik dibiarkan hadir dalam pola-pola besar sehingga tidak banyak memotong kain. Bahkan Mel, menyatukan motif-motif tersebut menjadi sebuah visual baru dalam selembar pakaian.
Lewat pembicaraan Mel Ahyar dengan pembatik di Tuban, pada sebuah pertemuan zoom beberapa bulan lalu, Bapak Zainal, pemilik batik Geodog Tuban ini, dijelaskan bahwa untuk membuat selembar kain Batik, kainnya harus ditenun terlebih dahulu. Yang mana kain tenun tersebut, setelah menjadi selembar kain polos berwarna kecoklatan, baru di gambar pola untuk di malam. Yang unik dari Batik Tuban yang dinamakan Gedogan ini adalah gambar batik yang sangat parang terlihat dipasaran. Motifnya hampir mirip dengan motif peranakan, yang terdiri dari pola berulang dan fauna burung Hong. Kalau Batik Peranakan banyak menggunakan warna-warna cerah yang berwarna-warni, maka Batik Gedog Tuban ini hanya berwarna coklat kopi, hitam, coklat moka, khakis, dan serba coklat. Dominasi terdapat pada warna coklat.
Koleksi yang dibuat sebanyak sepuluh look ini, menyiratkan tampilan yang tidak biasa pada volume tapi perkesan preppy. Mel membuat jaket berkerah jas yang lebar dan berbeda bentuk kiri dan kanan. Kemudian dress panjang bersiluet A lebar dengan padanan celanan cigaret lurus sehingga terlihat modern dan gaya.
Foto dok. Mel Ahyar (Panji Indra)
Make up & hair Phillips Kwok & team