Wewangian baru, terjatuh dari langit-langit Louis Vuitton, namanya Étoile Filante (artinya the shooting star), ia umpama garisan bintang yang bergeser indah di langit malam, berjejak lengkungan cahaya. Wewangian ini diciptakan oleh perfumer Jacques Cavallier Belletrud, mengekspresikan kesenangan dan harapan, sebuah perjalanan indera. Jacques membuka wangi di lapis pertama (top notes) dengan esensi stroberi yang membawa rasa kesegaran yang ringan, kemudian pada bagian tengah (heart), merebaklah trio flora Osmanthus, Magnolia, dan Melati. Osmanthus di Asia timur dikenal sebagai bunga untuk campuran bahan teh hitam dan teh hijau. “Di antara sekian banyak bahan baku wewangian di laboratorium ayah saya di Grasse, firasat pertama saya langsung tertempel pada Osmanthus, waktu saya berusia 11 tahun. Wanginya menakjubkan, namanya berkesan datang dari sesuatu yang jauh, saya langsung terpesona. Pada satu perjalan ke Cina belasan tahun kemudian, Jacques mencium semerbak Osmanthus dan Magnolia di sebuah pasar malam. “I was deeply moved by that magic, heady fragrance — pairing those two elements from nature seemed to me self-evident,” ujar Jacques Cavallier Belletrud.
Januari Wangi Osmanthus Magnolia Melati
Bagian ‘heart’ yang terdiri dari Osmanthus dan Magnolia, diperkuat lagi dengan esensi melati yang diambil dengan teknik ekstraksi CO2, teknik ekslusif milik Louis Vuitton, untuk menyempurnakan karakter floral setelah bertransisi dari aroma stroberi. Pada bagian terakhir, base, terdapat white musk, esensi yang digandrungi oleh banyak perfumer. White musk selalu memberi rasa ‘clean’, aroma kulit yang segar. Louis Vuitton Étoile Filante ini tersedia dalam ukuran 100 dan 200 ml Eau de Parfum. Tersedia dalam formasi paket travel 4 x 7.5 ml. Namun harus bersabar dulu ya, karena Étoile Filante akan tersedia global mulai tanggal 28 Januari 2021 di butik-butik Louis Vuitton dan juga di louisvuitton.com
Foto: Louis Vuitton