Musim semi, musim yang paling mengesankan di kota Paris. Tembok-tembok batu yang dingin selama enam bulan berubah ceria dengan kehadiran aneka kembang semusim yang mulai mekar menghiasi banyak jendela apartemen, tumbuhan-tumbuhan layu berubah dengan munculnya aneka mawar yang bersemi di lebih dari seratus taman cantik di seluruh kota Paris. Mereka menikmati sinar matahari musim semi yang bersinar selama lebih dari 14 jam per hari.
Chanel mengambil tingkah polah Paris ini sebagai dasar ide koleksi Haute Couture spring 2018. Putik-putik bunga Cherry seperti merata di permukaan bahan tweed pada Chanel suit yang legendaris. Siluet gelembung pada bahu, lekuk sisi tepi samping rok, hasil resonansi siluet bebungaan musim semi. Selain bahan tweed yang memang identik dengan Chanel, bahan-bahan sifon yang fluid dan satin silk yang mewah juga disertakan untuk mempercantik musim semi di wardrobe Chanel.
“April in Paris, chestnuts in blossom. Holidays tables under the trees. April in Paris, this is a feeling, no one can ever reprise,” petikan lagu Ella Fitzgerald yang membukukan romantisme musim semi di Paris.
Foto: CHANEL by Karl Lagerfeld