Inspirasi koleksi Lanvin ini diambil dari rupa Mesir Knuo dan Art Deco di era tahun 20an yang saat itu tergolong dalam gerakan modernisme. Satu peleburan inspirasi yang cukup ambisius, melihat modernisme dalam bayang-bayang masa yang sangat lalu. Hasilnya sebenarnya cukup membingungkan, dua unsur yang begitu kuat melebur. Keglamoran yang diharapkan terserap dari era Mesir cukup redam, dan ketika siluet bahu lebih terkesan berasal dari era 80an, disinilah hasil akhir tapak blunder. Terkadang ada rancangan yang kehilangan konsep yang sudah direncanakan, misalnya pada satu jumpsuit berbahu lebar dengan dada terbuka hingga batas pusar. ejak sama sekali.
Syahmedi Dean
Syahmedi Dean adalah seorang penulis yang telah menerbitkan sejumlah buku dan juga seorang jurnalis Mode dan Seni. Ia sudah meliput London Milan Paris Fashion Week sejak tahun 2000. Ia lulus dari Fakultas Seni Rupa Isntitut Seni Indonesia Yogyakarta, Program Studi Desain Komunikasi Visual. Kemudian memulai karir jurnalistik di majalah Femina tahun 1996, lalu berturut-turut menapak naik ke media-media terkemuka nasional seperti majalah Harper’s Bazaar Indonesia, majalah Dewi, majalah SOAP, Harian Media Indonesia, dan majalah Estetika. Dengan segenap perjalanan karirnya, kini ia menjadi Co-Founder dan Editorial Director LUXINA.